Kompas TV lifestyle tren

Terlanjur Klik Link Undangan yang Diduga Penipuan, Langkah Apa yang Seharusnya Dilakukan?

Kompas.tv - 30 Januari 2024, 11:39 WIB
terlanjur-klik-link-undangan-yang-diduga-penipuan-langkah-apa-yang-seharusnya-dilakukan
Modus penipuan atau phising yang marak melalui aplikasi WhatsApp akhir-akhir ini. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah pertanyaan yang banyak dibagikan di media sosial menanyakan apa yang harus dilakukan setelah secara tidak sengaja memencet link undangan penipuan.

Pengunggah @tanyakanrl di media sosial menyadari penipuan setelah membuka undangan melalui WhatsApp dan kemudian memverifikasi dengan pihak yang dikiranya sebagai pengirim.

Unggahan tersebut telah mendapat perhatian luas, dengan lebih dari 4 juta tayangan, 2.000 kali dibagikan, dan 29.000 likes hingga Senin (28/1/2024).

Baca Juga: Apa Pengertian KPPS dan Tugasnya dalam Pemilu 2024

Apa Risiko Memencet Link Undangan Penipuan?

Menurut pakar keamanan siber Alfons Tanujaya dari Vaksin.com, risiko klik link undangan penipuan bisa relatif rendah jika tidak diikuti dengan instalasi APK atau aplikasi tertentu.

"Kalau cuma klik dan buka undangan tetapi belum instal APK harusnya masih relatif aman," jelas Alfons dikutip dari Kompas.com, Senin (29/1/2024).

Namun, risiko bisa meningkat secara signifikan jika aplikasi terkait diinstal dan diberikan akses membaca SMS, yang dapat berdampak pada akun M-banking, WhatsApp, email, dan media sosial yang menggunakan autentikasi dua faktor.

Baca Juga: Pengertian FOMO atau Fear of Missing Out, Ini Faktor dan Dampaknya

"Itu mengakibatkan SMS-nya dicuri dan berdampak ke akun M-banking, WhatsApp, email, dan medsos yang menggunakan TFA (two factor authentication). Semua SMS bisa diambil alih," lanjutnya.

Setelah menyadari bahwa link yang diklik adalah penipuan, penting untuk mengambil langkah cepat guna menghindari pencurian informasi atau akses tidak sah ke perangkat dan akun pribadi.

Ini termasuk mengaktifkan mode pesawat untuk mencegah SMS masuk, memeriksa dan menghapus aplikasi asing, serta mengecek izin aplikasi yang terhubung dengan SMS.

"Supaya SMS tidak bisa masuk (ke hp) dan tidak bisa dicuri (aplikasi asing tadi)," kata Alfons.

Baca Juga: 3 Zodiak Dianggap Tidak Cocok Jadi Pasangan Taurus, Urutan Pertama Ada Gemini!

Bagaimana Cara Antisipasi Penipuan Digital?

Alfons menyarankan beberapa langkah antisipasi jika terlanjur memencet link undangan penipuan berikut adalah beberapa langkahnya.

  • Aktifkan Mode Pesawat untuk mencegah SMS masuk dan dicuri oleh aplikasi asing.
  • Cari aplikasi yang tidak dikenal dan segera hapus dari perangkat.
  • Cek Izin Aplikasi dengan membuka menu permission manager, pilih SMS, dan pastikan tidak ada aplikasi mencurigakan.
  • Sebagai tindakan pencegahan, ganti PIN dan password perangkat serta aktifkan autentikasi dua faktor untuk aplikasi penting seperti WhatsApp.
  • Jika ada kekhawatiran tentang akses ke akun bank, segera hubungi bank untuk mendapatkan proteksi lebih lanjut.

Baca Juga: Bisa Langgeng, 6 Zodiak Ini Dianggap Paling Cocok Jadi Pasangan Taurus, Apa Saja?

Alfons menekankan pentingnya pengaktifan autentikasi dua faktor, terutama pada aplikasi seperti WhatsApp. Ini membutuhkan pengguna untuk memasukkan kode sandi enam angka secara berkala, menambah lapisan keamanan tambahan.

Jika khawatir tentang keamanan akun bank atau dompet digital, menghubungi bank menjadi langkah penting.


 

Bank biasanya memiliki prosedur verifikasi ulang untuk setiap transaksi yang mencurigakan, seperti panggilan ke CS, verifikasi wajah, atau metode lain yang menggunakan perangkat yang terhubung ke akun bank.

Baca Juga: Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Februari 2024, Ada Berapa Tanggal Merah? Ini Kalendernya

Jika Anda menemukan diri Anda dalam situasi serupa, mengikuti langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko dan dampak dari penipuan digital.

Selalu berhati-hati dan verifikasi setiap link sebelum mengklik, terutama jika berasal dari sumber yang tidak dikenal.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x