Kompas TV lifestyle kesehatan

Hari Valentine Sudah Lewat, Kenali 8 Dampak Buruk Makan Cokelat Berlebihan

Kompas.tv - 15 Februari 2024, 08:00 WIB
hari-valentine-sudah-lewat-kenali-8-dampak-buruk-makan-cokelat-berlebihan
Ilustrasi - Konsumsi cokelat saat valentine. Perpaduan rasa manis dan pahit dari cokelat dipercaya menaikkan suasana hati atau mood. (Sumber: Grid.id)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Gading Persada

Namun, memakan cokelat terlalu banyak dalam satu waktu justru dapat memicu kecemasan. Pasalnya, cokelat juga mengandung kafein yang memberikan dorongan energi.

Kafein yang terlalu banyak dalam tubuh dapat memicu kecemasan. Terlalu banyak kafein juga dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, terutama pada orang yang memang memiliki gangguan kardiovaskular.

Baca Juga: 7 Manfaat Cokelat untuk Kesehatan Tubuh: Bisa Tingkatkan Mood hingga Turunkan Kolesterol

5. Menganggu kesehatan gigi

Konsumsi cokelat juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan gigi, khususnya karies atau gigi berlubang. Pasalnya, cokelat seringkali mengandung gula tinggi yang menjadi pemicu gigi berlubang.

Terlalu sering makan cokelat juga bisa menyebabkan perubahan warna gigi.

6. Memicu jerawat

Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak, kotoran, atau bakteri. Faktor-faktor yang bisa memicu munculnya jerawat antara lain adalah hormon, stres, polusi, dan makanan.

Salah satu makanan yang diduga bisa memperparah jerawat adalah cokelat. Makan cokelat bisa meningkatkan keparahan dan frekuensi jerawat dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi lebih agresif terhadap dua bakteri penyebab jerawat. 

Studi lain yang melibatkan 25 pria dengan kulit berjerawat menunjukkan bahwa setelah makan 25 gram cokelat hitam 99 persen setiap hari, mereka mengalami peningkatan jerawat setelah 2 minggu. Perubahan itu juga masih terlihat setelah 4 minggu.

7. Memicu tekanan darah tinggi

Harvard T.H. Chan School of Public Health menulis, cokelat adalah salah satu makanan yang bisa mempengaruhi tekanan darah. Peneliatan tersebut juga menyebut, cokelat hitam yang mengandung banyak flavonoid bisa menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan memperbaiki fungsi endotel (lapisan pembuluh darah). 

Namun, cokelat susu atau putih yang mengandung banyak gula dan lemak bisa meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan resistansi insulin dan peradangan. Oleh karena itu, Anda disarankan memilih cokelat yang berkualitas tinggi dan mengandung minimal 70 persen kakao.

8. Meningkatkan resiko batu ginjal

Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di dalam ginjal dan terdiri dari mineral dan garam. Batu ginjal dapat menyebabkan nyeri hebat, pendarahan dalam urine, dan infeksi. 

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan batu ginjal antara lain dehidrasi, diet, berat badan berlebih, beberapa kondisi medis, dan penggunaan suplemen dan obat-obatan tertentu. Cokelat adalah salah satu makanan yang kaya akan oksalat. 

Oksalat dalam urine dapat membentuk ikatan dengan kalsium dan membentuk batu ginjal. Menurut sebuah studi, makan cokelat setiap hari bisa meningkatkan ekskresi oksalat urine. 

Bagi Anda yang memiliki riwayat atau risiko batu ginjal, Anda harus menghindari atau membatasi konsumsi cokelat.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x