JAKARTA, KOMPAS.TV - KAI Group menerapkan kebijakan khusus terkait ketentuan makan dan minum selama bulan Ramadan, untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan yang menjalankan ibadah puasa.
Kebijakan ini berlaku pada layanan kereta perkotaan, termasuk Commuter Line Jabodetabek, LRT Jabodebek, dan LRT Sumsel.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, KAI memahami banyak pelanggan masih dalam perjalanan saat waktu berbuka tiba, sehingga diberikan kelonggaran untuk makan dan minum dengan tetap memperhatikan kebersihan dan kenyamanan bersama.
Pada layanan KRL Commuter Line, pelanggan diperbolehkan berbuka puasa dengan makanan ringan dan minuman dalam kurun waktu satu jam setelah azan magrib.
Selain itu, KAI Commuter juga menyediakan water station di beberapa stasiun agar pelanggan dapat mengisi ulang air minum mereka sendiri.
Baca Juga: Pelni Buka Pemesanan Tiket Mudik Lebaran, Bisa Dipesan di Platform Berikut Ini
"Pelanggan diimbau untuk berbuka dengan makanan sederhana seperti kurma atau roti, serta menghindari makanan yang beraroma menyengat agar kenyamanan perjalanan tetap terjaga," kata Anne dalam keterangan resminya, Senin (3/3/2025).
"KAI berharap kebijakan ini dapat membantu pelanggan yang sedang dalam perjalanan agar tetap dapat berbuka dengan tenang."
Sementara aturan makan dan minum khusus juga berlaku pada layanan LRT Jabodebek. Penumpang diperbolehkan berbuka mulai azan magrib hingga pukul 19.00 WIB.
Untuk menjaga kebersihan, hanya makanan ringan dan minuman dalam botol tertutup yang diperkenankan dikonsumsi di dalam kereta.
Sebagai bentuk dukungan bagi pelanggan yang berpuasa, LRT Jabodebek menyediakan air minum gratis di seluruh stasiun.
KAI juga mengimbau penumpang tetap menjaga kebersihan dengan membawa sampah mereka dan membuangnya di tempat sampah yang telah tersedia di stasiun.
Baca Juga: KAI Bolehkan Penumpang KRL Buka Puasa Minum- Makanan Ringan dalam Kereta Selama Ramadan 2025
Di Sumatera Selatan, LRT Sumsel juga menerapkan aturan khusus selama Ramadan. Penumpang diperbolehkan berbuka di dalam kereta dengan makanan ringan seperti kurma dan roti, serta minuman dalam botol.
Kebijakan ini disesuaikan dengan jadwal perjalanan terakhir LRT Sumsel yang berakhir pada pukul 19.55 WIB dari Stasiun Bandara.
"Untuk memastikan ketertiban, petugas di dalam LRT Sumsel akan mengingatkan penumpang saat waktu berbuka tiba," ujar Anne.
Sementara pada layanan Whoosh, tidak ada pembatasan waktu maupun jenis makanan yang boleh dikonsumsi selama berbuka puasa.
Penumpang diperbolehkan menikmati makanan yang dibeli dari kereta makan di gerbong nomor 5 atau membawa makanan dari tenant di stasiun keberangkatan.
Baca Juga: Tiket KA Pasundan Lebaran Surabaya Gubeng-Kiaracondong PP Mulai Dijual, Simak Jadwal Perjalanannya
Karena durasi perjalanan Whoosh yang singkat, yakni sekitar 30-40 menit, pelanggan diimbau untuk memperhatikan waktu tiba di stasiun agar tetap dapat berbuka dengan nyaman. Petugas juga akan mengumumkan waktu berbuka melalui sistem pengeras suara di dalam kereta.
Anne menambahkan, selain memberikan izin berbuka di dalam rangkaian kereta, KAI Group juga menghadirkan berbagai fasilitas tambahan di stasiun.
Fasilitas tersebut mencakup mushala yang nyaman dan layanan informasi berbuka puasa melalui pengumuman dari petugas untuk memastikan pelanggan tetap mendapatkan pengalaman perjalanan yang nyaman.
Dengan kebijakan ini, KAI Group berharap seluruh pelanggan dapat menikmati perjalanan dengan lebih nyaman selama Ramadan.
Pelanggan diharapkan tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk tanpa mengganggu aktivitas perjalanan mereka.
"Kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi seluruh pelanggan setia KAI Group. Semoga perjalanan Anda bersama kami tetap lancar, aman dan nyaman," tutup Anne.
Baca Juga: LRT Jabodebek Tambah 2 Trainset di Weekday, Frekuensi Perjalanan Bertambah dan Headway Lebih Singkat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.