Kompas TV nasional update corona

Luhut Panjaitan Tangani Critical Time Sampai Vaksin Covid-19 Siap

Kompas.tv - 18 September 2020, 21:49 WIB
luhut-panjaitan-tangani-critical-time-sampai-vaksin-covid-19-siap
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan usai dilantik Presiden Joko Widodo (Sumber: KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk mengkoordinasikan penanganan Covid-19, memaparkan hasil koordinasi yang dilakukannya.

Dalam konferensi pers virtual, Luhut mengatakan, langkah penanganannya adalah menangani critical time dalam tiga bulan ini.

Critical time yang dimaksud adalah, tenggat waktu hingga vaksin Covid-19 siap pada bulan Januari tahun mendatang.

Dalam tenggat waktu tiga bulan mendatang ini, Luhut mengambil langkah-langkah untuk menekan peningkatan angka kasus Covid-19.

"Sebenarnya critical time ini tiga bulan ke depan. Sampai vaksin jalan. Kita harapkan Desember awal," kata Luhut, dikutip dari akun Youtube Kemenko Maritim dan Investasi, Jumat (18/9/2020).

Baca Juga: Kemlu Gunakan Berbagai Cara Agar Harga Vaksin Covid 19 Terjangkau

Di Desember awal ini pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah untuk persiapan vaksinasi. Terutama di lokasi-lokasi yang telah diprioritaskan.

"Jika itu terlalui, sampai Januari 100 juta diinjeksi, mungkin akan terkendali. Itu target kita," ucapnya.

Disebutkannya, pada tahun depan, Indonesia akan memiliki 270 juta vaksin untuk vaksinasi Covid-19. "Bisa juga lebih dari angka itu," katanya.

Untuk menjaga critical time itu, dalam dua pekan ini Luhut telah merumuskan beberapa hal untuk menekan kenaikan kasus Covid-19.

Pertama, mendorong perubahan perilaku masyarakat yang lebih cepat lagi untuk melaksanakan protokol kesehatan. Karena hal ini sangat penting.

Kedua, penurunan penambahan kasus harian. Ketiga, peningkatan recovery rate. Keempat, penurunan mortality rate. Kelima, penurunan mortality cases.

“Dari lima ini yang nanti kita terjemahkan ke depan, apa-apa yang kita lakukan dan sekarang sedang jalan,” tuturnya.

Baca Juga: Doni Monardo: Jangan Menganggap Ada Vaksin Covid-19 akan Berakhir

Selain itu, Luhut Panjaitan juga memaparkan banyak hal teknis untuk mengantisipasi kenaikan. Jadi, menurutnya, langkah-langkah yang dia ambil tidak ada yang istimewa.

"Tidak ada hal istimewa yang saya lakukan. Kalau ada yang bilang saya bukan ahli epidemiolog, ya memang betul. Tapi saya dibantu orang-orang pintar, anak-anak muda epidemiolog," kata Luhut Panjaitan.

"Jadi orang-orang yang sangat berkualitas membantu saya. Saya hanya manajer. Jadi saya boleh mengklaim bahwa saya seorang manajer yang baik," ucapnya.

Luhut Panjaitan Tanggapi Kritikan

Dalam konferensi pers secara virtual itu, Luhut Binsar Pandjaitan juga menanggapi kritikan berbagai pihak karena dirinya ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menangani Covid-19 di sembilan provinsi yang penularannya tinggi.

Dalam menanggapi kritikan itu, Luhut meminta pihak yang mengkritiknya jangan sok tahu dalam hal penanganan Covid-19.

"Jangan terlalu nyinyir kalau enggak ngerti masalah (penanganan Covid-19). Kalau perlu datang tanya sama kita. Kita ini kerja kok. Punya otak, punya kekuatan, punya tim yang bagus," katanya.

"Jadi tidak usah merasa ini tidak bisa, ini tidak bisa. Anda belum pernah mengerjakan jadi tidak usah komentar kalau belum paham," lanjut Luhut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Luhut dan Doni Monardo Turunkan Kasus Corona di 8 Provinsi

Luhut menambahkan, pemerintah bekerja secara serius dalam menangani Covid-19 di sembilan provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Ia pun mengatakan, timnya telah bekerja untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan dan mengoptimalkan manajemen rumah sakit dalam penanganan Covid-19.

Meski demikian, Luhut mengakui setiap kebijakan tidak ada yang sempurna. Namun dipastikannya dirinya bersama dengan tim akan terus berusaha menyelesaikan masalah Pandemi COVID-19 di daerah-daerah yang menjadi klaster penyebaran pandemi COVID-19.

"Kita memerlukan upaya yang lebih tegas untuk mengubah perilaku masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan," kata Luhut.

"Kita semua harus kompak. Tidak boleh salah menyalahkan, tidak boleh merasa paling benar sendiri terus menuduh sana menuduh sini. Tenang saja, kita selesaikan ini dengan baik. Bahwa ini kita upayakan jangan sampai ada outbreak. Itu saja tugas kita sampai vaksin ini (selesai)," lanjut Luhut.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x