Kompas TV nasional sosial

Peluncuran Buku 25 Tahun Kontan, Refleksi Sejarah Indonesia dalam 3 Krisis Multidimensi

Kompas.tv - 26 Oktober 2021, 02:05 WIB
peluncuran-buku-25-tahun-kontan-refleksi-sejarah-indonesia-dalam-3-krisis-multidimensi
Acara peluncuran buku 25 Tahun Kontan Melintasi 3 Krisis Multidimensi. (Sumber: Kontan.co.id)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kontan melakukan peluncuran buku “25 tahun Kontan: Melintasi 3 Krisis Multidimensi“ secara virtual pada Minggu (24/10/2021) untuk merayakan seperempat abad perusahaan media ini berdiri.

Peluncuran buku ini menandai perjalanan Kontan merekam kebangkitan Indonesia dari tiga krisis ekonomi dan sosial, yaitu krisis moneter 1997/1998, krisis 2008, dan krisis Pandemi 2020.

Acara ini juga menutup rangkaian pameran keuangan virtual terbesar Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF2021) mulai 27 September 2021.

Pemimpin Redaksi Kontak Ardian Taufik Gesuri mengatakan, buku “Melintasi 3 Krisis Multidimensi” adalah tonggak penting kerja-kerja intelektual redaksi Kontan.

Baca Juga: PT Kalbe Farma dan Kompas Gramedia Gelar Vaksinasi Covid-19 Dosis Ke-2 di Bandung

Buku ini membuktikan Kontan telah bekerja dengan berpegangan pada reportase dan riset selama 25 tahun. Karya ini juga sejalan dengan pemikiran salah seorang pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama yang menganggap “Buku adalah mahkota wartawan”.

“Melintasi 3 Krisis Multidimensi” mencoba mengungkap krisis ekonomi, dampak yang dialami Indonesia, dan cara pemerintah mengetasinya.

Ia mengatakan, buku ini dapat memberi pelajaran pada pembaca mengenai krisis-krisis ekonomi besar yang pernah mengguncang Indonesia. Meski begitu, Ardian mengakui masih ada fakta-fakta yang belum terungkap.

“Oleh karena itu, untuk menyelami lebih dalam, kami menyelenggarakan diskusi bersama para tokoh yang mengalami langsung krisis Indonesia. Semoga buku dan diskusi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Ardian dalam diskusi virtual Memaknai Krisis, Minggu.

Diskusi virtual ini juga menghadirkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Menteri Keuangan RI Periode 2014 – 2016 Bambang Brodjonegoro sebagai pembicara. 

Sri Mulyani menjelaskan, begitu banyak kebijakan dan transformasi yang digerakkan pemerintah dalam mengatasi ketiga krisis multidimensi di era Reformasi.

Ia memberi contoh berupa perubahan nilai tukar tetap menjadi floating, pendirian Otoritas Jasa Keuangan, fungsi Lembaga Penjamin Simpanan, serta pengawasan sektor keuangan. 

Pada krisis terakhir, pemerintah berusaha mengatasinya dengan menaikkan bantuan sosial dan membantu restrukturisasi kredit untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). 

“Bantuan dan subsidi bunga jaminan juga diberikan supaya UMKM tetap berdegup. Semoga ke depan lebih baik untuk Kontan, media dan Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Hasil Survei Litbang Kompas: Kepercayaan Publik Menurun, Ini Pembelaan Pemerintah

Sementara, Bambang Brodjonegoro berharap ekonomi Indonesia di masa depan dapat melakukan pencegahan krisis. 

Ia pun membandingkan hal ini dengan kebijakan pemerintah mengatasi krisis 1998 dengan berutang sangat besar demi menyelamatkan ekonomi Indonesia. 

“Bantuan Likuiditas Bank Indonesia tahun 1998 lalu dianggap punya peran terhadap kestabilan ekonomi hingga saat ini. Pelajaran dari inilah yang mendorong adanya urgensi ekonomi harus berkelanjutan,” papar Bambang.

Saat ini, Bambang menilai pemerintah dapat melakukan dua upaya untuk menunjang sektor finansial. Pertama, pendirian lembaga untuk menjamin premi dan asuransi. 

Ini mengingat asuransi mengandung risiko, sehingga keberadaan lembaga tersebut dapat menenangkan para pembeli polis. 

Kedua, pembentukan badan pengawasan micro finance untuk bank digital maupun pinjaman online

Bagi para pembaca yang ingin memetik pelajaran dari sejarah 3 krisis ekonomi sosial, pembelian buku 25 tahun Kontan: Melintasi 3 Krisis Multidimensi dapat dilakukan mulai November 2021 di https://store.kontan.co.id/

 




Sumber : Kontan.co.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x