Kompas TV nasional sosial

Benarkah Masker Dobel Lebih Efektif Cegah Penyebaran Varian Omicron? Ini yang Direkomendasikan

Kompas.tv - 18 Desember 2021, 09:35 WIB
benarkah-masker-dobel-lebih-efektif-cegah-penyebaran-varian-omicron-ini-yang-direkomendasikan
Ilustrasi pemakaian masker KN95. (Sumber: SHUTTERSTOCK/Boumen Japet via Kompas.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Virus Corona varian Omicron telah terdeteksi masuk ke Indonesia pada 15 Desember lalu. Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12/2021). 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa varian B.1.1.529 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan ini lebih cepat menular. 

"Varian ini memiliki jumlah mutasi yang banyak, beberapa di antaranya mengkhawatirkan," ungkap WHO seperti dilansir dari Yahoo Life, Kamis (16/12/2021). 

Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan, sejauh ini belum diketahui seberapa cepat virus menyebar, keparahan penyakit yang ditimbulkannya, serta seberapa efektif vaksin Covid-19 dapat memberikan kekebalan terhadap virus varian baru tersebut. 

WHO mengingatkan agar seluruh masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker.

Baca Juga: Waspada! Kenaikan Kasus Varian Omicron Meningkat di Dunia

CDC merekomendasikan kriteria masker yang sebaiknya dikenakan untuk mencegah penyebaran virus, di antaranya:

  1. Memiliki dua atau lebih lapisan masker.
  2. Menutup hidung dan mulut dengan baik. 
  3. Pas di wajah tanpa ada celah udara.
  4. Memiliki kawat hidung untuk mencegah udara masuk. 

Masker yang direkomendasikan

Tidak jauh berbeda dari rekomendasi CDC, insinyur teknik mesin dari Minnesota, Amerika Serikat, Aaron Collins, menyarankan penggunaan masker yang nyaman, dan penting untuk memastikan bahwa masker telah dikenakan dengan benar. 

Para ahli menilai, bahwa masker kain masih direkomendasikan meski tidak optimal dalam melindungi. 

"Masker kain memang bagus jika memiliki beberapa lapisan dan pas (di wajah)," ujar Dr William Schaffner, spesialis penyakit menular sekaligus profesor di Vanderbilt University School of Medicine. 

Namun, menurut asisten profesor kedokteran penyakit menular di Baylor College of Medicine, Dr Prathit Kulkarni, ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa masker bedah lebih efektif daripada masker kain.

Dia juga menegaskan, penting untuk menggunakan masker bedah yang pas di wajah serta memudahkan kita untuk bernapas.

Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Science, masker bedah 95 persen efektif menyaring partikel virus, daripada masker kain yang hanya mencapai 37 persen saja. 

Hal itu berdasarkan hasil analisis data dari 342.183 orang dewasa di Bangladesh. 

"Kita memiliki masker filtrasi tinggi, bermuatan elektrostatis seperti masker seperti KF94, KN95, dan N95, dan kita harus menggunakannya," imbuh Collins. 

Sementara, Thomas Russo, profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo, New York menyebut bahwa masker kain yang memiliki kawat hidung, terdiri dari tiga lapis, dan memiliki filter yang baik tetap aman digunakan.

Baca Juga: Gunakan Celana Dalam Perempuan sebagai Masker, Pria Ini Akhirnya Diusir dari Pesawat

Kulkarni menambahkan, belum ada data yang memastikan bahwa mengenakan masker dobel efektif melawan varian Omicron. 

Bahkan Collins menyebut bahwa masker dobel justru membuat seseorang sulit bernapas. 

"Masker KN95, KF94 atau N95 memang lebih melindungi daripada masker konvensional, tetapi jika masker ini dipasang dengan kencang membuat pernapasan Anda lebih sulit," kata Schaffner.

Meski begitu, para ahli setuju baik masker kain, masker bedah, KF94, N95, maupun KN95 tetap berfungsi untuk melindungi kita dari penularan Covid-19.




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x