Kompas TV nasional peristiwa

Medan Sulit Diakses, Satgas Damai Cartenz Siapkan Skenario Aman Evakuasi 8 Korban Tewas Serangan KKB

Kompas.tv - 6 Maret 2022, 10:55 WIB
medan-sulit-diakses-satgas-damai-cartenz-siapkan-skenario-aman-evakuasi-8-korban-tewas-serangan-kkb
Satgas Damai Cartenz yang berencana mengevakuasi 8 korban tewas yang dibantai KKB di Puncak, Papua (Sumber: Kompas TV/Irsul Panca Arditra)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

PAPUA, KOMPAS.TV — Delapan jenazah karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang tewas dibantai teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua, hingga kini belum dapat dievakuasi.

Menurut Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Muhammad Firman evakuasi masih belum dilakukan karena medan yang sulit ditempuh serta faktor cuaca buruk.

Kendati demikian, pihaknya akan mempercepat proses evakuasi kedelapan jenazah secepat mungkin via udara yang rencananya akan menggunakan helikopter caracal.

"Rencananya helikopter caracal dari Kodam akan ikut membantu proses evakuasi hanya saja heli tidak bisa mendarat di lokasi kejadian lantaran terdapat berbagai pertimbangan," kata Firman dalam jumpa pers, Sabtu (5/3/2022) seperti dilaporkan jurnalis Kompas TV Irsul Panca Aditra.

Helikopter rencananya akan digunakan sebagaimana yang dilakukan pihak PT PTT saat membawa bahan-bahan untuk membangun tower di lokasi tersebut.

Namun karena banyak faktor yang menghambat, pihaknya kini masih terus menyusun skenario untuk mengevakuasi secepatnya seluruh korban meninggal.

Baca Juga: Kesaksian Korban Selamat dari Penembakan KKB di Beoga, 10 Pelaku Bukan Hanya Bawa Senjata Api

"Sehingga akan disusun skenario yang tentunya lebih aman untuk melakukan evakuasi terhadap jasad para korban," imbuhnya.

Firman juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan konsolidasi bersama dengan beberapa pihak guna mempercepat proses evakuasi.

Sulitnya lokasi evakuasi

Perlu diketahui, lokasi kejadian tempat para korban berada sangat memakan waktu jika ditempuh dengan jalan kaki. Menurut Firman, perlu waktu selama 3 hari jika melalui darat karena tidak ada akses jalan.

Sementara itu terkait kondisi korban, saat ini kata Firman mereka berada dalam satu lokasi.

"Memang yang sudah meninggal ini dijadikan satu tempat oleh pelaku," tukasnya.

Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, operasi penyelamatan pekerja korban penembakan KKB itu dilakukan di Distrik Beoga pada Sabtu (5/3) pagi.

Proses evakuasi pekerja PTT yang selamat setelah tertembak KKB itu dipimpin langsung Kepala Operasi Damai Cartenz 2022 Kombes Pol Muhamad Firman.  

“Dalam proses evakuasi tersebut Personil Ops Damai Cartenz berhasil mengevakuasi 1 korban penembakan dari PTT. Sinergitas personel TNI-Polri diterjunkan dan berhasil untuk melakukan evakuasi korban,” ujar Firman.

Adapun korban yang selamat dari penembakan KKB tersebut adalah pekerja PTT atas nama Nelson Sarira (NS).

Firman menyatakan, tim langsung bergerak begitu mendapatkan data dan informasi soal keberadaan satu-satunya pekerja yang selamat tersebut.

Menurutnya, operasi dilaksanakan kurang lebih selama dua jam, mulai dari pertama kali menerima informasi, menuju lokasi, hingga penyelamatan dilakukan.

Sebelumnya, sebanyak 8 karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) tewas dibunuh di Beoga, Kabupaten Puncak, pada Rabu (2/3/2022). 

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan pelaku penyerangan yang menewaskan 8 karyawan tersebut merupakan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Pelakunya memang KKB, namun kelompok mana masih didalami," kata Kombes Kamal di Jayapura pada Kamis (3/3) malam.

Kamal mengungkapkan 8 karyawan yang tewas dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan KKB itu masing-masing berinisial B, R, BN, BT, J, E, S dan PD.

Kamal menjelaskan aksi pembunuhan yang diduga dilakukan KKB itu terhadap karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) di Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel "CO 53M 756085 9585257" di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Menurut Kamal, aksi penyerangan oleh KKB terhadap 8 karyawan PTT itu dilakukan saat mereka berada di camp. Ketika itu, mereka sedang melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.

Lebih lanjut, Kamal menuturkan, pembunuhan tersebut baru diketahui setelah NS, satu-satunya karyawan yang selamat, meminta bantuan melalui CCTV Tower BTS 3 yang kemudian baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta pada pukul 16.00 WIT.

Adapun NS berhasil selamat dari pembantaian itu karena saat insiden terjadi tidak berada di camp. Ia baru mengetahui terjadinya penyerangan oleh KKB setelah kembali dan melihat rekan-rekannya sudah tewas.

Baca Juga: Terbongkar, Identitas KKB yang Serang Kamp Pekerja dan Tewaskan 8 Orang di Beoga Papua ternyata...



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x