Kompas TV nasional berita utama

Cerita Boyamin Saiman, Dapat Gelar Sarjana Hukum Tanpa Skripsi dari UMS Setelah 30 Tahun Kuliah

Kompas.tv - 2 Juni 2022, 13:29 WIB
cerita-boyamin-saiman-dapat-gelar-sarjana-hukum-tanpa-skripsi-dari-ums-setelah-30-tahun-kuliah
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman. (Sumber: KOMPAS.com)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

Baca Juga: KPK Yakin Boyamin Saiman akan Kooperatif sebagai Saksi Kasus Pencucian Uang Bupati Banjarnegara

Boyamin yang menyukai wayang, teringat cerita soal murid yang tidak patuh akan gurunya kemudian ilmunya hilang. Ia mengaku tidak ingin seperti cerita dalam wayang tersebut.

“Kalau tidak patuh terhadap guruku terhadap dosenku, nanti ilmuku bisa hilang, ini hanya penyemangat, tapi prinsipnya ya itu apa apapun permintaan itu akhirnya dipenuhi untuk mengurus tugas akhir yang setara skripsi,” ucapnya.

“Waktu itu sebenarnya aku disarankan untuk melakukan studi kasus terhadap perkara-perkara yang aku menangkan khususnya di Mahkamah Konstitusi. Seperti PK berkali-kali, penghapusan grasi maksimal 1 tahun atau pihak ketiga berkepentingan itu adalah LSM dan Ormas atau praperadilan yang aku memenangkan seperti Century maupun BLBI, Syamsul Nur Salim,” tambahnya.

Tapi saran itu, tidak menjadi tantangan bagi Boyamin Saiman.

“Aku tidak mau karena aku itu kan harus ada tantangan baru, tidak mau hal-hal yang sudah aku kerjakan selesai, terus jadi tinggal formalitas untuk jadi tugas akhir,” katanya.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas soal Kinerja KPK Turun, Boyamin: Tataran Kerjanya Retorika Semua

“Maka aku meminta izin untuk hal yang di luar yang pernah biasa aku lakukan yaitu tentang hak cipta. Nah hak cipta itu aku punya gambaran adalah ngurus hak cipta royalti Narto Sabdo dalang terkenal di Jawa Tengah dan disetujui oleh Pak Dekan,” tambahnya.

Setelah selesai mengerjakan hak cipta dan royalty, Boyamin mengaku dipanggil Dekan untuk mengikuti wisuda.

Dalam keterangannya, Boyamin mengaku tugas akhirnya secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

“Ini seperti skripsi begitu, ada pendadaran dan pendadarannya itu aku buat sarasehan di Semarang dengan mengundang mantan Sekda Pak Sri Puryono, Guru Besarnya Undip terus Dosen Budaya, Persatuan Dalang, Pak Untung Wiyono dan bersama-sama Budayawan se-Semarang,” ujarnya.

“Waktu itu aku buat ada karawitan juga ada sarasehan,” tambahnya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x