Kompas TV nasional sosok

Kisah Hoegeng, Polisi Teladan yang Membuat Gus Dur Menciptakan Guyonan Melegenda

Kompas.tv - 1 Juli 2022, 07:23 WIB
kisah-hoegeng-polisi-teladan-yang-membuat-gus-dur-menciptakan-guyonan-melegenda
Kepala Polri (1968-1971) Jenderal (Pol) Hoegeng Imam Santoso. (Sumber: Kompas.id/Istimewa)
Penulis : Iman Firdaus

Hoegeng yang lahir 14 Oktober 1921 di Pekalongan, Jawa Tengah, itu merupakan sosok polisi tiada tandingan. Tidak mengherankan bila Presiden Abdurrahman Wahid alis Gus Dur menyebutnya sebagai polisi paling jujur seperti halnya patung polisi dan polisi tidur.

Gus Dur memuji Hoegeng meski dengan cara guyon. "Hanya ada 3 polisi jujur di negara ini: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng". Gurauan sekaligus wejangan tersebut disampaikan oleh Gus Dur dalam sebuah diskusi bertajuk "Dekonstruksi dan Revitalisasi Keindonesiaan di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Kamis 31 Agustus 2006 silam.

Sontak, guyonan kecil namun tepat itu, membuat masyarakat tertawa sekaligus terinspirasi pada sosok Hoegeng.

Hoegeng sejak kecil memang bercita-cita jadi polisi.  Hal itu bermula dari kekagumannya terhadap Kepala Polisi Jakarta Raya Ating Natadikusuma yang gemar menolong rakyat kecil.

"Sejak kecil, saya selalu mengagumi polisi. Saya melihat mereka sebagai pahlawan yang bisa membantu rakyat kecil," kata Hoegeng, dikutip dari buku Memoar: Senarai Kiprah Sejarah.

Demi meraih impiannya itu, Hoegeng pun mencurahkan seluruh usaha dan tekadnya dalam mengikuti setiap ujian kepoliosian pada saat itu.

Setelah berhenti dari kepolisian, Hoegeng seperti tidak menampakkan muka sedih. Dia bahkan masih tetap ceria dengan meneruskan hobinya yaitu bermain musik Hawaian bahkan mendirikan grup The Hawaiian Senior bersama isterinya Marry.

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah Polri, Kapolri Listyo Sigit Naikkan Pangkat 2 PNS Setara Brigjen

Grup ini pernah tampil di TVRI, Hoegeng dan isteri tampil menggunakan baju hawaian lengkap dengan bunga-bunga di leher. Hoegeng bermain ukelele dan isterinya bernyanyi. Namun acara ini kemudian dicekal oleh pemerintah Orde Baru dengan alasan tak sesuai kepribadian bangsa. Tapi Hoegeng tak ambil pusing, dia meneruskan hobi berkebung dan melukis. Tak ada kerisauan setelah tak menjabat,  karena dia  tak punya beban. 

Hingga pada 14 Juli 2004 Hoegeng meninggal dunia pada usia 82 tahun dan dimakamkan di Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x