Kompas TV nasional sosial

Cara Bungkus Daging Kurban untuk Cegah Penularan PMK Menurut Pakar

Kompas.tv - 4 Juli 2022, 16:05 WIB
cara-bungkus-daging-kurban-untuk-cegah-penularan-pmk-menurut-pakar
Ilustrasi. Pakar mengemukakan cara mengemas daging kurban saat hari raya Iduladha 2022 untuk mencegah penularan PMK. (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Dian Nita | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak menjelang hari raya Iduladha, cara mengemas daging kurban perlu mendapatkan perhatian lebih.

Diketahui, pada hari raya Iduladha, umat muslim akan menyembelih hewan kurban, baik sapi, kambing, atau kerbau.

Daging kurbah akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Biasanya, daging kurban akan dibungkus dengan daun, besek atau plastik sebelum dibagi-bagikan.

Pengemasan menggunakan besek dan daun pisang sering digunakan ketimbang plastik mengingat lebih ramah lingkungan.


Baca Juga: 7 Ekor Sapi Di Karangasem Diisolasi Akibat Terinfeksi PMK

Kendati demikian, dokter hewan sekaligus pakar ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno tidak merekomendasikan membungkus daging dengan daun atau besek di tengah wabah PMK. 

"Saya tidak menyarankan membungkus daging hewan kurban pakai besek atau pakai daun, karena susah didisinfeksi," kata Supratikno, dilansir Kompas.com, Senin (4/7/2022).

Menurutnya, darah atau cairan hewan kurban berpeluang menetes di jalan saat daging yang dikemas dengan daun pisang atau besek, dibagikan.

Lebih lanjut, Tikno menjelaskan bahwa cairan yang menetes tersebut bisa saja menularkan virus ke hewan ternak lain.

Baca Juga: 2.000 Sapi di Lampung Tengah Alami Gejala PMK

Apalagi jika besek dan daun pisang langsung dibuang ke tempat sampah tanpa dibersihkan terlebih dahulu.

"Kalau pakai besekan, saat sampai di rumah, dagingnya direbus, besekan atau daunnya dibuang ke tempat sampah. Dari sana nantinya daun dibuang ke penampungan sampah, ada peluang kambing yang ada di sana makan daun tersebut," lanjutnya.

Namun, papar Tikno lebih lanjut, apabila daging kurban dikemas menggunakan plastik, akan lebih mudah untuk didisinfeksi.

"Kalau dibungkus pakai plastik, plastiknya tinggal disiram, direndam air panas, atau direndam sabun cuci piring, selesai, virusnya mati dan plastiknya boleh dibuang ke tempat sampah," jelasnya.

Baca Juga: Isak Tangis Iringi Keberangkatan Calon Haji di Blora

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nuryani Zainuddin memberikan rambu-rambu kepada masyarakat saat mengolah daging kurban.

Berikut cara mengolah daging kurban agar terhindar dari PMK menurut Kementan:

  1. Daging jangan langsung dicuci, panaskan air hingga mendidih lalu rebus daging selama 30 menit. 
  2. Jangan langsung dimasak.
  3. Disimpan di pendingin selama 24 jam. Setelah 24 jam disimpan, pindahkan ke pembeku.
  4. Bekas kemasan daging tidak langsung dibuang tetapi rendam dan dicuci dengan deterjen terlebih dahulu.
  5. Apabila akan memasak sate, daging kurban sebaiknya direbus dahulu.

Baca Juga: Aturan Pemotongan Hewan Kurban Saat Iduladha di Luar dan di RPH Selama PMK

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penyakit PMK tidak menular ke manusia. Kendati demikian, manusia bisa menjadi perantara penularan PMK ke hewan ternak lain.

Adapun sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan hari raya Iduladha 2022 jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

 




Sumber : Kompas.com, Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x