Kompas TV nasional hukum

3 Anggota Polri yang Ditangkap Tidak Ada Hubungan dengan Teroris Bekasi, Ini Kasusnya

Kompas.tv - 18 Agustus 2023, 17:01 WIB
3-anggota-polri-yang-ditangkap-tidak-ada-hubungan-dengan-teroris-bekasi-ini-kasusnya
Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (16/3/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menangkap tiga anggota polisi yang diduga terlibat bisnis jual beli senjata api.

Ketiganya yakni Bripka Reynaldi Prakoso selaku anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Bripka Syarif Mukhsin selaku anggota Renmin Samapta Polresta Cirebon Kabupaten, serta Iptu Muhamad Yudi Saputra selaku Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan penangkapan tiga anggota Polri ini tidak memiliki kaitan dengan pengungkapan kasus teroris di Bekasi beberapa hari lalu.

Diketahui tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE, pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai tersangka teroris.

Hasil pengeledahan tim Densus 88 menemukan sejumlah airgun laras panjang yang dimodifikasi menjadi senjata api.

Baca Juga: Tiga Anggota Polri Dikabarkan Ditangkap, Diduga terkait Kasus Terorisme di Bekasi

Selain senjata rakitan, tim juga menyita ratusan peluru, magasin dan bendera Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

DE yang sudah bersumpah setia kepada kelompok teroris atau Baiat terhadap ISIS ini ditangkap tak jauh dari rumahnya di Jalan Raya Bulak Sentul, RT 07 RW 27, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023) siang.

Hengki menegaskan informasi ketiga anggota Polri yang ditangkap terlibat dengan jaringan teroris adalah tidak benar. 

Ketiganya tidak memiliki kaitan dengan kasus teroris yang ditangkap di Bekasi Senin lalu. 

"Ini beredar bahwa beberapa anggota Polri terlibat jaringan teror. Kami perlu tegaskan bahwa anggota Polri tidak ada hubungannya dengan jaringan teror. Ini beberapa disebutkan, ini informasi yang tidak benar," ujar Hengki saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/8/2023).

Baca Juga: Polisi Ungkap Rencana Karyawan PT KAI Terduga Teroris Serang Markas Brimob dan Tentara

Peran ketiga anggota

Hengki menambahkan ketiga anggota Polri ini ditangkap lantaran diduga terlibat bisnis jual beli senjata. 

Bripka Reynaldi Prakoso ditangkap karena yang bersangkutan membeli senjata api ilegal secara online. Bripka Reynaldi kini sudah ditempatkan di tempat khusus.

Bripka Syarif Mukhsin merupakan jaringan dari Bripka Reynaldi. Reynaldi pernah meminta bantuan Syarif untuk meningkatkan airgun menjadi senjata api. Sama seperti Reynaldi, Syarif kini ditempatkan di tempat khusus. 

"Jadi yang bersangkutan ini juga berkoordinasi dengan Reynaldi. Reynaldi pernah minta bantu buatin atau upgrade senjata dari airgun ke senjata api melalui Syarif ini," ujar Hengki.

Baca Juga: Penampakan Belasan Senjata Api dan Amunisi Milik Terduga Teroris Karyawan BUMN di Bekasi

Selanjutnya Iptu Muhamad Yudi Saputra selaku Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara sebagai sebagai pihak yang dititipkan senjata oleh penjual yang telah ditangkap.

Hengki menjelaskan Iptu Yudi melakukan pelanggaran lantaran menerima barang titipan dari pihak yang menjadi target tim Densus 88 Antiteror Polri. Iptu Yudi kini ditempatkan di tempat khusus untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

"Belum sempat dilaporkan, sudah kami ambil, jadi ada pelanggarannya di sana. Tapi bukan yang pemasok (ke teroris DE). Pemasoknya sipil, ini sudah kami tangkap dan ternyata ini residivis, sudah pernah kami tangkap, dulu juga terkait peredaran senjata api," ujar Hengki. 


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x