Kompas TV nasional politik

Ganjar Ingin Gandakan Anggaran Pertahanan di Laut, Soroti Ketegangan di Asia

Kompas.tv - 7 November 2023, 23:15 WIB
ganjar-ingin-gandakan-anggaran-pertahanan-di-laut-soroti-ketegangan-di-asia
Bakal calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo, memaparkan arah dan strategi politik luar negeri di CSIS, Selasa (7/11/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, mengaku ingin menggandakan anggaran pertahanan Indonesia di laut.

Dia menyebut anggaran pertahanan di negara-negara Asia mengalami tren kenaikan belakangan ini.

Hal tersebut disampaikan Ganjar ketika berpidato soal arah dan strategi politik luar negeri Indonesia di Centre for Strategic and International Studies, Selasa (7/11/2023).

"Menggandakan anggaran untuk pertahanan yang ada di laut. Dalam perdebatan capres sebelumnya, saya mengikuti dengan baik, bagaimana mengamankan laut kita," katanya.

Ganjar menyebut dunia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Mantan gubernur Jawa Tengah itu menyoroti ketegangan di benua Asia, di antaranya di Laut China Selatan, China-Taiwan, dan Semenanjung Korea.

Baca Juga: Kemlu Bantah Tuduhan Israel Soal Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibangun di Atas Terowongan Hamas

Dia menilai pertahanan Indonesia di perairan perlu dioptimalkan. Selain dengan penambahan anggaran, ia menyebut posisi Indonesia di perairan bisa diperkuat dengan kerja sama dan perjanjian internasional.

"Coast guard kita belum tuntas, di laut kita, itu kurang lebih ada delapan kalau tidak salah, semua yang mengurusi di laut, sehingga ada istilah kapal brondol,” kata Ganjar.

Dalam kesempatan itu, dia memaparkan lima arah kebijakan luar negerinya. Yang pertama, menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia dan memastikan suplai pangan dalam situasi konflik.

Ganjar menyebut produksi beras di Indonesia sudah mencapai 5,9 ton per hektare. Namun, menurutnya, produksi masih bisa ditingkatkan hingga 7 ton per hektare.

Kedua, mewujudkan kemandirian energi Indonesia.

Ketiga, kedaulatan maritim.

Keempat, industrialisasi.

Dan terakhir, perlindungan WNI.

Ganjar menyebut saat ini terdapat 18.820 kasus pekerja migran Indonesia yang tidak terdokumentasi di luar negeri.

Dia juga mengingatkan pentingnya membangun kompleks industri pertahanan dalam negeri.

Baca Juga: TPN Ganjar-Mahfud Ajak Pendukung Jaga Suara agar Tidak Hilang Disabotase Maupun di Perjalanan


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x