Hasto menyoroti peran krusial Yogyakarta dalam sejarah Republik sebagai benteng kedaulatan negara, terutama sebagai tempat kelahiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Semangat juang revolusi dibangkitkan kembali. Perjuangan di Yogya dan perjuangan Bung Karno di masa penjajahan kita bangkitkan kembali menjadi energi juang memenangkan PDI Perjuangan dan Ganjar-Mahfud," lanjut Hasto.
"Bergeraklah dengan keyakinan Bung Karno dan Ibu Mega, kita persembahkan dengan turun ke bawah. Banteng Jogja bergerak dan bergerak. Ini harus dibuktikan. Kita harus bisa melewati berbagai ujian agar menjadi partai pelopor," ucapnya.
Dia menekankan bahwa kultur kepemimpinan intelektual yang merakyat, seperti yang diterapkan oleh Ganjar melalui blusukan, telah dijalankan dengan baik.
“Kalau ketemu rakyat, Pak Ganjar jalan dengan kakinya sendiri, sementara Pak Prabowo jalan dengan bantuan Alphard putih. Stamina, energi dan passion kerakyatan itu penting," ujar Hasto yang disambut tawa peserta.
"Karena itulah program Pak Ganjar Pranowo bahwa 1 keluarga miskin 1 sarjana itu harap disosialisasikan dalam gerakan door to door. KTP Sakti di dalamnya ada program 1 keluarga miskin, 1 sarjana. KTP Sakti diterima secara luas oleh ibu-ibu dan kaum muda. Bantuan rakyat pun lebih tepat sasaran," jelasnya.
Terakhir, Hasto meminta kader dan pengurus PDIP agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
"Tiga puluh satu (31) hari turun ke bawah tanpa kenal kata lelah. Sanggup?" tanya Hasto.
"Sanggup!" dengan kompak semua peserta menjawab sambil mengepalkan tangan.
Baca Juga: Ganjar Sebut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Sudah Masuk Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.