Kompas TV nasional rumah pemilu

Kades Temanggung Disebut Konsolidasi Menangkan Prabowo, Bawaslu Belum Bisa Pastikan Pelanggaran

Kompas.tv - 5 Februari 2024, 10:19 WIB
kades-temanggung-disebut-konsolidasi-menangkan-prabowo-bawaslu-belum-bisa-pastikan-pelanggaran
Spanduk terkait konsolidasi kades di Temanggung untuk memenangkan Prabowo-Gibran. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

TEMANGGUNG, KOMPAS.TV - Jajaran kepala desa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah disebut-sebut dimobilisasi untuk memenangkan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024 mendatang. Dugaan ini mencuat usai viral foto konsolidasi kepala desa di Kabupaten Temanggung untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

Foto konsolidasi kepala desa tersebut disebarkan di media sosial X dan sempat viral pada akhir pekan lalu. Dalam foto itu, terlihat spanduk acara bertajuk "Rapat Koordinasi Kepala Desa Kab. Temanggung untuk Pemenangan Prabowo-Gibran 2024, Menjemput Indonesia Maju."

Baca Juga: Kata yang Sering Diucapkan dalam Debat Capres: Anies Pendidikan, Prabowo Makan, Ganjar Kesehatan

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Temanggung Roni Nefriyadi mengonfirmasi bahwa ada kegiatan terkait Prabowo-Gibran di wilayah tugasnya. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah semua peserta yang datang adalah kepala desa.

Roni menyampaikan bahwa kegiatan itu berlangsung di sebuah restoran di Kecamatan Parakan, Temanggung pada Sabtu (3/2/2024) antara pukul 09.00-14.00 WIB. 

"Pihak resto tidak mengetahui pastinya yang datang berapa. Cuma pesan makanannya sejumlah 130 porsi," kata Roni, Minggu (4/2).

"Ada beberapa mobil yang datang, ada juga karung-karung yang isinya diduga kaus," ujarnya.

Lebih lanjut, Roni mengaku telah menghubungi seorang kepala desa yang terlibat acara tersebut dan akan meminta keterangan. Ia mengaku Bawaslu belum bisa memastikan pelanggaran apa yang dikenakan jika para kades terbukti hadir.


"Kami dapat informasi, salah satu kades di Kecamatan Parakan (terlibat). Kami sudah mengirimlan surat kepada yang bersangkutan untuk dimintai keterangan besok (Senin, 5 Februari)," kata Roni dikutip Kompas.com.

"Kami belum bisa (memastikan) pelanggarannya apa, karena informasinya belum lengkap. Baru kami kumpulkan informasinya," ujarnya.

Baca Juga: Kaesang soal Dugaan Politisasi Bansos: Lebih Parah yang Dikorupsi Saat Covid-19




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x