Kompas TV nasional politik

Anak dan Mantu Jokowi Masuk Bursa Pilkada, Golkar Singgung Prestasi dan Peluang Menang

Kompas.tv - 14 Maret 2024, 19:23 WIB
anak-dan-mantu-jokowi-masuk-bursa-pilkada-golkar-singgung-prestasi-dan-peluang-menang
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep di kantor DPP Bara JP, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (27/9/2023). (Sumber: KOMPAS.com/Tatang Guritno)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV – Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisyam buka suara mengenai masuknya anak dan menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di bursa calon kepala daerah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Ketika ditanya soal surat tugas Partai Golkar untuk putra dan menantu Presiden Jokowi, yaitu Kaesang Pangarep dan Bobby Nasution, dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Kamis (14/3/2024), Ridwan mengatakan partainya menilai keduanya memiliki prestasi yang hasilnya sudah bisa dilihat.

“Kita memang melihat bahwa prestasi kepada putra atau mantu Pak Jokowi ini kan memang kita bisa lihat hasilnya,” tuturnya.

Kedua, kata Ridwan, faktor tingkat keterpilihan dalam pilkada juga menjadi pertimbangan.

Baca Juga: Waketum Partai Golkar Akui Ada Pembicaraan Internal Bahas Peran Jokowi

“Pilkada itu kan masalah faktor kepemilihan. Artinya, peluang untuk dipilih ini ada atau tidak. Kita melihat itu, karena memang ada peluangnya maka otomatis sebagai partai yang terbuka, partai Golkar, ya silakan saja untuk mereka berjalan,” terangnya.

Saat ditanya apakah itu bentuk balas budi Partai Golkar kepada keluarga Jokowi, Ridwan membantah.

“Ya nggak dong, karena malah yang harus balas budi itu Pak Jokowi kepada Partai Golkar, bukan kepada Gibran (cawapres Gibran Rakabuming Raka yang juga putra Jokowi)," ungkapnya.

"Gibran kan pakai kendaraan kita. Seharusnya kita yang mendapakan balas jasanya, bukan kita yang berikan balas jasa. Jadi tidak ada urusan itu."

Ia kembali mengatakan, pemilihan seseorang menjadi calon kepala daerah ditentukan oleh tingkat keterpilihannya.

“Urusan ini adalah murni, bahwa politik itu, capres atau calon bupati, wali kota, gubernur, itu semua kan yang dilihat adalah kepemilihannya. Apakah dia ada mendapatkan suara dan ada peluang untuk dipilih atau tidak.”

Baca Juga: Anak-Mantu Jokowi Didorong Maju Pilkada, Pakar: Konstitusi Kita Tak Dirancang untuk Keluarga

Menurut dia, tidak ada gunanya mengusung kader yang tingkat keterpilihannya kecil.

“Kita lihat bahwa memang masyarakat menginginkan. Karena ini semuanya tidak lepas dari keberhasilan Pak Jokowi dalam memimpin hampir dua periode ini,” ucap Ridwan.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x