Kompas TV nasional politik

Pemerintahan Prabowo-Gibran Mendatang Bangun Kebersamaan, Nasdem dan PKB Ikut Bergabung?

Kompas.tv - 23 April 2024, 20:34 WIB
pemerintahan-prabowo-gibran-mendatang-bangun-kebersamaan-nasdem-dan-pkb-ikut-bergabung
Capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (22/3/2024). (Sumber: KOMPAS.com/ Tatang Guritno)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang siap membangun bangsa bersama pihak yang ingin bergabung.

Setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak perkara permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, sejumlah partai pun mulai menjalin komunikasi untuk menentukan langkah politik.

Partai NasDem memikirkan untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Bahwa Pak Prabowo sendiri setelah pemilu itu sudah datang mengunjungi Partai NasDem, bertemu dengan jajaran pengurus Partai NasDem dan Bang Surya selaku Ketua Umum, disambut dengan baik dan ada ajakan, secara umumlah ya, Pak Prabowo dalam konferensi pers mengajak untuk bersama-sama membangun negeri ini ke depan," kata politisi NasDem Bestari Barus dalam program Kompas Petang, Selasa (23/4/2024).

"Tapi saat ini, memang belumlah menjadi concern prioritas daripada Partai NasDem kaitannya gabung koalisi, belum sampai ke sana," imbuhnya.

Sementara itu, Wihadi Wiyanto dari Jubir Tim Pemenangan Prabowo-Gibran mengatakan, pihaknya masih menunggu partai-partai yang ingin bergabung dengan pemerintahan baru mendatang.

Wihadi pun menyambut positif partai yang mau bergabung untuk membangun bangsa bersama-sama.

"Ini kan baru selesai keputusan MK, ya nanti kita tunggu siapa saja yang nanti menjalin komunikasi kembali dan untuk menentukan langkah berikutnya, ya kita bersama-sama sekarang ini," ujarnya.

"Pemilihan presiden sudah selesai dan kini waktunya kita untuk bersama-sama menatap ke depan," imbuhnya.

Baca Juga: Dinamika Politik Usai Putusan MK, Sinyal Nasdem-PKB Bakal Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran?

Wihadi juga tak menampik bahwa komunikasi Prabowo dengan Partai NasDem juga berlangsung baik selama ini.

"Sinyal-sinyal ya bukan sekarang saja, sebelum MK kan Pak Prabowo sudah mengunjungi Pak Surya Paloh dan komunikasi juga begitu akrab," lanjutnya.

"Saya kira ini suatu pertanda bahwa memang dibutuhkan juga kebersamaan dan penyatuan dari visi kita untuk bersama-sama bagaimana membangun bangsa ini ke depan," ucap Wihadi.

Terkait kemungkinan banyak partai yang akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, pengamat politik Ikrar Nusa Bakti menilai hal tersebut merupakan hal yang biasa.

"Saya melihat bahwa tentunya banyak partai ya yang mungkin bergabung dengan pasangan Prabowo-Gibran dan itu tidak aneh buat saya," kata dia.

Ikrar menyebut kunjungan Prabowo ke markas Partai Nasdem adalah sebuah tanda yang kuat.

Selain itu ada pula kemungkinan PKB juga kembali masuk pemerintahan.

Namun, menurutnya, posisi PKS dan PDI-P masih belum jelas apakah juga bakal gabung pemerintah atau menjadi penyeimbang sebagai oposisi.

"Yang jelas ini sangat menguntungkan pasangan Prabowo-Gibran. Kalau gabungan koalisi partai yang ada di 02 itu perolehan kursinya 48 persen, itu kan sedikit di bawah 50 persen," kata Ikrar.

"Kalau misalnya NasDem atau PKB masuk, itu sudah lumayan karena sudah berada di atas 50 persen. Dan buat NasDem dan PKB sendiri ini juga akan mendapatkan keuntungan posisi sebagai partai yang mendapatkan kursi di kabinet," katanya.

"Tapi kalau buat PDI-P, saya pikir PDI-P tidak merasa takut untuk berada di luar pemerintahan karena itu sudah pernah dilakukan bahkan bersama Gerindra pada era Susilo Bambang Yudhoyono," pungkasnya. 

Baca Juga: Respons Peluang Nasdem Gabung ke Pemerintah, Paloh: Jika Ada Usul Lain, akan Dipertimbangkan




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x