Kompas TV nasional peristiwa

Profil Almarhum Salim Said: Wartawan, Guru Besar hingga Menjadi Duta Besar Ceko

Kompas.tv - 19 Mei 2024, 11:04 WIB
profil-almarhum-salim-said-wartawan-guru-besar-hingga-menjadi-duta-besar-ceko
Pengamat Politik dan Pertahanan Salim Said meninggal dunia. (Sumber: Fabian Januarius Kuwado)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Iman Firdaus

Disertasinya yang cukup dikenal menyoroti peran politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada masa revolusi 1945-1949. Tulisan ilmiah untuk meraih gelar doktor pada 1985 itulah yang mengantarnya sebagai sosok pengamat politik militer Indonesia.

Sepak terjang Salim Said di dunia perfilman

Sekembalinya dari Amerika, Salim Said kembali giat di bidang kesenian, khususnya film. Dia terpilih sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada 1989.

Tidak hanya itu, Salim Said juga didapuk sebagai anggota organisasi perfilman Indonesia, Dewan Film Nasional (DFN). Salim Said juga sempat menduduki kursi Ketua Hubungan Luar Negeri pada Panitia Tetap (Pantap) Festival Film Indonesia (FFI).

Ia berkali-kali menjadi anggota juri FFI, serta menulis untuk media massa dalam dan luar negeri, seperti Suara Pembaruan (Indonesia), Cinemaya (India), atau East West (Honolulu, Amerika Serikat). Salim Said juga aktif dalam serangkaian kegiatan luar negeri untuk meninjau berbagai festival film internasional.

Baca Juga: Kala Prabowo Sebut Ada Tokoh Hanya Ingin Impor Pangan: Kalau Bahasa Rakyat Itu Pemikiran Konyol

Mantan Duta Besar untuk Ceko

Di sisi lain, Salim Said pernah menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya pada 2006-2010.

Guru Besar Ilmu Politik ini pun merupakan seorang penulis yang aktif menerbitkan buku bertema politik, militer, dan perfilman.


 

Beberapa di antaranya, Militer Indonesia dalam Politik (2001), Tumbuh dan Tumbangnya Dwifungsi: Perkembangan Pemikiran Politik Militer Indonesia, 1958-2000 (2002), dan Pantulan Layar Putih: Film Indonesia dalam Kritik dan Komentar (1991).

Pada usianya yang ke-75 tahun, Salim Said meraih penghargaan Achmad Bakrie (PAB) di bidang pemikiran sosial.

Kala itu, Salim dinilai telah mengisi ruang kosong pengetahuan masyarakat mengenai alam pikiran tentara yang melandasi gerakan politik Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Tanah Air.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x