JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama TNI Angkatan Laut (AL) akan melakukan pembongkaran pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten, hari ini, Rabu (22/1/2025).
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Pung Nugroho Saksono yang telah berada di lokasi mengungkapkan, pembongkaran pagar laut juga akan melibatkan sejumlah pihak.
"Kami didukung juga selain dari marinir, ada juga dari Kopaska tadi saya lihat, Polair, Bakamla, KPLP," kata Pung, Rabu, dipantau dari Breaking News Kompas TV.
Ia menambahkan, pembongkaran pagar laut hari ini juga akan dibantu 233 kapal nelayan.
"Jadi ada 233 kapal nelayan yang mereka secara sukarela hadir di sini untuk ikut berperan aktif membongkar pagar laut," ujarnya.
Baca Juga: Hari Ini Tergantung Cuaca, KKP Targetkan Bongkar 7KM Pagar Laut di Perairan Tangerang
Terkait jumlah nelayan yang terlibat, Pung menyebut terdapat seribu nelayan yang akan turut membongkar pagar laut di Tangerang.
"Jumlahnya enggak main-main nelayan, seribu lebih," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, KKP menyatakan konstruksi dari bambu sepanjang 30,16 kilometer itu tidak berizin.
Pada Kamis, 9 Januari 2025, KKP menyegel pagar laut dan memberi batas waktu hingga 20 hari bagi pembuat konstruksi tersebut untuk muncul dan membongkarnya.
Namun, belum 20 hari, TNI AL bersama masyarakat nelayan, membongkar pagar laut tersebut. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pembongkaran itu atas perintah Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sempat berpendapat seharusnya pagar laut tersebut tidak dibongkar karena merupakan barang bukti dalam proses penyelidikan yang dilakukan KKP.
Baca Juga: Hari Ini Komisi IV DPR Akan Lakukan Kunjungan ke Pagar Laut di Tangerang, Dinilai Berlarut-larut
"Kemarin saya mendengar ada pembongkaran oleh Angkatan Laut, ya saya enggak tahu, harusnya itu barang bukti," kata dia di Pantai Kedonganan, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (19/1/2025), dikutip dari video YouTube KompasTV.
Sebaiknya, kata dia, pembongkaran pagar bambu tersebut dilakukan setelah dalang di balik pemasangan pagar laut tersebut diketahui.
Namun, belakangan Trenggono membantah ada silang pendapat antara pihaknya dan TNI AL.
Dia pun menyatakan, koordinasi antara KKP dan TNI AL berjalan baik dan keduanya sepakat untuk membongkar pagar ilegal tersebut pada Rabu (22/1).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.