A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 225

Backtrace:

File: /var/www/html/frontend-v2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 225
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontend-v2/application/controllers/Read.php
Line: 108
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontend-v2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Guru PNS Pukul Siswa SD, Orang Tua Siswa Kaget dan Emosi

Kompas TV nasional berita kompas tv

Guru PNS Pukul Siswa SD, Orang Tua Siswa Kaget dan Emosi

Kompas.tv - 13 Februari 2020, 17:43 WIB
guru-pns-pukul-siswa-sd-orang-tua-siswa-kaget-dan-emosi
Nunung, orang tua siswa yang dipukul oknum guru PNS di sebuah sekolah dasar (SD) di kawasan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur. (Sumber: Kompas TV / Ardi)
Penulis : Deni Muliya

Sebelumnya, pihak sekolah membenarkan adanya aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru PNS di sekolah tersebut.

Menurut Kepala Sekolahnya, Tatang Capetang, guru pendidik itu sedang lepas kontrol.

Saat kejadiannya, kata Tatang, baru kelar kegiatan try out, anak-anak bermain bola di halaman. 

Sang guru itu telah berulang kali memeringatkan anak-anak agar tidak bermain bola karena ada ujian try out itu.

Namun, lanjut Tatang, lantaran anak-anak terus bermain bola, maka guru itu pun lepas kontrol alias emosi.

Emosi yang berujung pemukulan ini tanpa bertanya lebih dalam kepada muridnya apakah ikut bermain bola atau tidak.

“Pertama, lepas kontrol. Kedua,guru ini tanpa bertanya dulu lebih dalam kepada murid itu ikut main bola atau tidak, ini yang jadi timbul tindakan,” ujar Tatang, saat ditemui awak media di sekolahnya, Kamis (13/2/2020).

Atas tindakan itu, Tatang melanjutkan, pihaknya sangat menyayangkan dan prihatin adanya aksi pemukulan tersebut.

Baca Juga: Guru SMAN 12 Bekasi Pukul Siswa, Muridnya Demo

 Pihak sekolah telah memberikan sanksi tegas kepada oknum guru itu.

Sanksinya berupa skorsing bahwa guru ini dibebaskan dari kewajiban mengajarnya.

Hal ini dilakukan agar menjaga kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah.

“Kami sudah me-non-aktifkan kegiatannya (guru) di sekolah dalam rangka pembinaan dan menjaga kondisi di sekolah,” Tatang menegaskan. (Ardi)



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x