Kompas TV olahraga sepak bola

Investasi Hartono Bersaudara di Como 1907 Tuai Pujian Media Asing, Soroti Manajemen yang Solid

Kompas.tv - 13 Mei 2024, 09:04 WIB
investasi-hartono-bersaudara-di-como-1907-tuai-pujian-media-asing-soroti-manajemen-yang-solid
Para pemain Como 1907 merayakan kelolosan ke Serie A musim depan. (Sumber: X @Como_1907)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Gading Persada

COMO, KOMPAS.TV - Setelah hampir satu dekade sejak Erick Thohir bersama Inter Milan, kini giliran Hartono bersaudara yang menjadi pusat perhatian di Liga Italia.

Pasangan konglomerat asal Indonesia ini berhasil mengantarkan Como 1907, klub yang mereka akuisisi saat masih berkiprah di kasta ketiga pada 2019, promosi ke Serie A musim depan. Pencapaian ini menuai pujian dari media asing The Athletic, khususnya terkait pengelolaan dan investasi yang dilakukan Hartono bersaudara yang juga dikenal sebagai pemilik Djarum Group tersebut.

Jurnalis James Horncastle memberikan apresiasi atas kinerja Hartono bersaudara di Como 1907. Mereka dinilai bekerja lebih cermat dan produktif dibandingkan Erick Thohir saat memimpin Inter Milan.

"Adil untuk mengatakan Hartono bekerja di level yang berbeda," tulis Horncastle dikutipSenin (13/5/2024).

"Mereka adalah pemilik klub paling kaya di Italia, bahkan melebihi gabungan kekayaan Sir Jim Ratcliffe, Stan Kroenke, dan Todd Boehly di Premier League."

Baca Juga: Kekayaan Hartono Bersaudara Buat Como 1907 Jadi Klub Tertajir di Italia

Kekayaan Hartono bersaudara diperkirakan mencapai 41,9 miliar dolar AS, jauh melampaui pemilik klub papan atas Inggris seperti Kroenke (Arsenal/19,6 miliar), Ratcliffe (ManUtd/17,2 miliar), hingga Boehly (Chelsea/7,1 miliar).

Selain faktor finansial, Horncastle juga memuji komposisi manajemen Como yang solid. Mereka merekrut Dennis Wise sebagai Sporting CEO, Osian Roberts sebagai pelatih, dan memiliki Cesc Fabregas sebagai asisten pelatih.

Di lini depan, ada nama-nama beken seperti Simone Verdi (eks AC Milan) dan Patrick Cutrone (mantan Wolverhampton).

Kesuksesan Hartono kontras dengan Era Thohir di Inter yang kurang gemilang secara prestasi, meski diakui berhasil memodernisasi klub.

"Perekrutan terbesar pertamanya, Hernanes dari Lazio, bermain di bawah standar. Upaya menukar Fredy Guarin dengan Vucinic (Juventus) juga gagal karena protes fans," imbuh Horncastle.



Sumber : The Athletic, Kompas TV. Bolasport



BERITA LAINNYA



Close Ads x