Kompas TV regional kesehatan

Daftar Gejala Gagal Ginjal Misterius di Yogyakarta, Kencing Keruh Jadi Indikator

Kompas.tv - 19 Oktober 2022, 06:20 WIB
daftar-gejala-gagal-ginjal-misterius-di-yogyakarta-kencing-keruh-jadi-indikator
Ilustrasi Ginjal (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Hariyanto Kurniawan

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Kesehatan DI Yogyakarta Pembajun Setyaningastutie mengungkapkan gejala dari 13 anak yang dinyatakan mengalami gagal ginjal akut profresif atpical.

Gejala yang dialami umumnya sama yakni demam atau tidak demam, muntah-muntah, diare, hingga urine tidak keluar atau berkurang.

"Kemudian mengeluh pipis susah, air pipis keruh itu indikator. Kalau seperti itu enggak usah ambil risiko segera ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga: 13 Anak di Provinsi DI Yogyakarta Alami Gagal Ginjal Misterius, 5 Meninggal dunia

Ia melanjutkan dari 13 anak yang dinyatakan mengalami gagal ginjal, 5 meninggal dunia, 2 orang dinyatakan sembuh, dan 6 orang masih dirawat di RSUP dr Sardjito. 

"Usia penderita dari 7 bulan sampai 13 tahun," terang Pembajun.

Pembajun memberikan imbauan kepada masyarakat yang menemukan gejala urine berkurang atau susah mengeluarkan air kecil untuk segera melakukan pemeriksaan.

"Ginjal ada hubungannya, dari urine kan. Kalau berkurang, kalau biasanya pipas pipis kok enggak pipis, terus urinenya keruh, kemudian batuk, mual, diare itu bisa jadi beberapa parameter segera dibawa ke Fasyankes," jelas Pembajun.

Baca Juga: Menkes Ungkap Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius Sedang Diteliti, Hasilnya Segera Dirilis


 

Hingga saat ini Dinkes DIY masih belum bisa menemukan penyebab dari gagal ginjal yang menyerang 13 anak ini. 

Padahal 13 anak tersebut sebelumnya belum pernah mengalami ginjal kronik.

"Makanya di media itu di Jakarta gagal ginjal misterius tidak ketahuan penyebabnya apa, kok tiba-tiba anak itu bisa kemudian gagal ginjal akut. Oleh karena itu sedang diteliti para pakar terutama IDAI, Kemenkes, dan ikatan profesi dokter anak," terangnya.

Ia menegaskan agar jika gejala tersebut diketahui untuk tak telat melakukan pemeriksaan dini supaya pasien bisa ditangani lebih cepat.

"Jangan telat, kalau enggak telat imunitas bagus bisa diselamatkan. Lima meninggal itu barang kali telat atau ada hal-hal lain yang unknown lalu meninggal," ujarnya.

Baca Juga: Penyakit Gagal Ginjal Misterius Serang Anak, Bagaimana Ginjal Bekerja?

Imbauan Kementerian Kesehatan terkait kasus gagal ginjal akut

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan berdasarkan data yang ada gejala yang muncul di awal adalah terkait infeksi saluran cerna.

Pihak Kemenkes mengimbau kepada para orang tua untuk melakukan pencegahan dini dengan tetap memastikan perilaku hidup bersih dan sehat.

Kemudian memastikan untuk mencuci tangan, makan makanan yang bergizi seimbang, tidak jajan sembarangan, minum air matang dan pastikan imunisasi anak rutin dan lanjuti dilengkapi.

"Orang tua harus selalu hati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak kita, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri," jelas Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes dikutip dari situs Kemenkes, Selasa (18/10).

 

 



Sumber : Kompas.com/Kemenkes



BERITA LAINNYA



Close Ads x