Kompas TV regional kriminal

Polisi Tangkap Pembuat Aplikasi untuk Penipuan Online Modus Kirim Undangan Pernikahan Digital

Kompas.tv - 2 Februari 2023, 05:42 WIB
polisi-tangkap-pembuat-aplikasi-untuk-penipuan-online-modus-kirim-undangan-pernikahan-digital
Modus baru bobol rekening dengan mengirim file undangan pernikahan berformat apk (Sumber: Twitter)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Tim Siber Mabes Polri menangkap seorang pria berinisial IA, terduga pelaku yang membuat application package file (APK) dalam modus penipuan mengirim undangan pernikahan digital.

Pelaku diketahui berstatus mahasiswa, berusia 20 tahun asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. 

Kepala Sub Direktorat Siber Ditreskrimsus Polda Sulsel, Kompol Sutomo menjelaskan menjelaskan peran terduga pelaku AI ini adalah pembuat APK dan diperjualbelikan. 

Pembeli kemudian memanfaatkan APK modifiksi tersebut untuk berbuat kejahatan penipuan online atau daring dengan modus mengirim undangan pernikahan digital.

Baca Juga: Ramai Penipuan Modus Undangan, Ini Ciri-ciri Aplikasi Berbahaya yang Dikirim ke WA

Jaringan pembeli aplikasi buatan AI juga sudah ditangkap tim siber di wilayah Sumatera dan wilayah Sulsel.

"Jaringannya yang beli aplikasi tersebut. Sudah ada satu pelaku diamankan di Sumatera dan satu di Kabupaten Wajo. Saat ini kami sedang menangani perkaranya," ujar Sutomo, Rabu (1/2/2023). Dikutip dari Antara.

Sutomo menambahkan modus jaringan penipuan online ini menyebarkan secara acak ke media sosial WhatsApp APK yang sudah dimodifikasi dengan kedok undangan pernikahan digital.

Kemudian korban yang melihat ada pesan, lalu diminta untuk membukanya dengan pura-pura mengenali korban. 

Baca Juga: Awas! Penipuan Online Bermodus Undangan Pernikahan Digital, Ini Kata Polisi dan Pakar Keamanan Siber

Setelah korban terperdaya dan membuka pesan itu maka APK otomatis terunduh dan bisa merekam aktivitas korban, bahkan bisa masuk ke aplikasi sistem perbankan di telepon genggam korban. 

"Bila korban nantinya membuka aplikasi perbankan di ponselnya maka langsung terbaca pada sistem aplikasi pelaku, kemudian merubah nomor pin dan menguasai. Selanjutnya, menguras isi tabungan korban dengan mentransfer ke rekening lain," ujar Sutomo.

Sutomo menjelaskan aksi pelaku dalam kejahatan siber ini, telah terjadi di beberapa daerah termasuk Sulsel. 

Sejumlah korban bahkan telah melaporkan kejadian penipuan tersebut dengan kerugian puluhan juta.

Baca Juga: Ingat! Begini Cara Kerja Penipuan Online Pakai APK dan Link Ilegal dengan Modus Kirim Gambar Paket

"Korbannya yang melapor ada dua orang. Modus operandi dari kejahatan siber ini timbul karena adanya legal akses. Kami terus mengembangkan kasus ini dan membongkar jaringan-jaringannya," ujar Sutomo.

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, beberapa hari lalu, penipuan online dengan modus mengirim undangan pernikahan digital ini menjadi perbincangan di media sosial Twitter. 

Salah satunya yakni akun Twitter @txtfrombrand. Akun tersebut mengunggah tangkapan percakapan WhatsApp menganai dugaan penipuan online bermodus mengirim undangan pernikahan.

Dalam gambar tampak orang tidak dikenal mengirimkan surat undangan pernikaan digital dengan berkas APK 6,6 MB.


 

Pengirim juga meminta penerima untuk membuka berkas tersebut agar lebih jelas apakah pihak yang mengundang bagian dari keluarga atau rekan penerima.

Adapun Dittipidsiber Polri sudah menetapkan 13 orang sebagai tersangka kasus penipuan online dengan modus mengirimkan gambar paket yang direkayasa dengan format APK.

Korban penipuan daring dengan tautan ilegal dan modifikasi APK ini mencapai 492 orang dengan kerugian mencapai Rp12 miliar. 




Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x