Kompas TV regional peristiwa

Update Situasi Wamena: Dandim Gandeng Anak Adat Guna Pulihkan Situasi Pascabentrok Tewaskan 10 Orang

Kompas.tv - 25 Februari 2023, 11:46 WIB
update-situasi-wamena-dandim-gandeng-anak-adat-guna-pulihkan-situasi-pascabentrok-tewaskan-10-orang
Dandim 1702/Jwy, Letkol Cpn Anthenius Murip mengumpulkan anak-anak adat untuk mengembalikan situasi agar cepat aman dan kondusif pascakerusuhan di Wamena. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAYAPURA, KOMPAS.TV  - Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1702/Jwy, Letkol Cpn Anthenius Murip mengumpulkan anak-anak adat untuk mengembalikan situasi agar cepat aman dan kondusif pascakerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Saat ini, situasi dan kondisi di Kota Wamena mulai kondusif, pasca kerusuhan yang dipicu kabar hoaks kasus penculikan anak di Kawasan Sinakma pada Kamis (23/2/2023).

Letkol Anthenius Murip mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Jayawijaya dan aparat Kepolisian, serta langsung mengumpulkan anak-anak adat.

"Kini situasi di Wamena kembali kondusif berkat kerja keras dari semua Anak Adat dan seluruh elemen masyarakat," ujar Letkol CPM Anthenius Murip dalam keterangannya, Sabtu (25/2/2023), dikutip Tribun-papua.com.

Ia menambahkan, kondisi Kota Wamena sebelumnya sangat mencekam akibat bentrok tersebut, dan saat ini sudah berangsur normal.

Baca Juga: Walau Lengang, Wamena Berangsur Normal Pasca Kerusuhan Akibat Hoaks Penculikan Anak

"Kita bersyukur kondisi yang tadinya mencekam dan masyarakat sudah siap berperang dengan membawa peralatan, kini tidak terlihat lagi dan kondisi kembali normal," paparnya.

Situasi yang mulai kondusif tersebut, lanjut dia, tercipta berkat peran aktif Kodim 1702/Jwy untuk memediasi dan menenangkan warga.

Bahkan hingga kini komunikasi-komunikasi dengan para tokoh setempat terus dilakukan, termasuk dengan pihak Polres, Pemkab Jayawijaya, Pemkab Lanny Jaya dan Pemkab Nduga.

"Komunikasi terus dilakukan antara Forkopimda Jayawijaya, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pihak terkait lainya," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, kabar hoaks tentang penculikan anak di Wamena tersebut memancing emosi warga dan terjadinya bentrok fisik.

Peristiwa itu mengakibatkan 10 orang meninggal dunia, belasan warga mengalami luka-luka hingga beberapa rumah dan kios terbakar.

Sehari pasca bentrok dan amuk warga di Kota Wamena itu membuat aktifitas perekonomian lumpuh.

Banyak toko, pasar dan kios yang memilih tutup. Warga masih sembunyi dan sebagian mengungsi untuk mencari keamanan dan keselamatan.

Baca Juga: Korban Tewas Kerusuhan di Wamena Bertambah Jadi 10 Orang, Ini Detailnya

Selain itu, para siswa di Kota Wamena juga diliburkan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjasinya aksi serupa yang telah menewaskan 10 warga dan belasan orang mengalami luka-luka.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan jajaran aparat TNI dan Polri untuk meredam kerusuhan di Wamena tersebut.


 




Sumber : tribun-papua.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x