Kompas TV regional sumatra

Kondisi Terkini Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Basarnas: Korban Meninggal Dunia Capai 43 Orang

Kompas.tv - 13 Mei 2024, 17:21 WIB
kondisi-terkini-banjir-lahar-dingin-di-sumbar-basarnas-korban-meninggal-dunia-capai-43-orang
Foto Arsip. Korban meninggal dunia akibat banjir bandang bercampur material lahar di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi 43 orang hingga Senin (13/5/2024). (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

PADANG, KOMPAS.TV - Korban meninggal dunia akibat banjir bandang bercampur material lahar di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi 43 orang.

Hal tersebut berdasarkan data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kota Padang, Sumatera Barat hingga Senin (13/5/2024) siang pukul 13.00 WIB.

"Total keseluruhan korban meninggal dunia di beberapa tempat mencapai 43 orang," kata Kepala SAR Kota Padang, Sumbar, Abdul Malik, dalam keterangannya, Senin.

Abdul pun merinci 19 korban meninggal ditemukan di Agam, 14 di Kabupaten Tanah Datar, delapan di Kabupaten Padang Pariaman dan dua di Kota Padang Panjang.

Dari 43 korban tewas tersebut, ia menyebut sebanyak 38 orang telah berhasil diidentifikasi.

Di sisi lain, Abdul menjelaskan, hingga saat ini terdapat 15 orang yang belum ditemukan. Ia pun memastikan pihaknya terus melakukan pencarian terhadap korban yang masih dinyatakan hilang tersebut.

"Sampai saat ini tim pencarian masih mencari keberadaan warga yang dilaporkan hilang," tegasnya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Proses Pencarian Korban, BMKG Ingatkan Tim SAR Waspada Adanya Banjir Lahar Susulan

Adapun penyisiran korban hilang dilakukan dari Kota Padang Panjang hingga aliran Sungai Batang Anai.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang bercampur material lahar menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang, Sumbar pada Sabtu (11/5) malam.

BNPB per Senin juga telah mendirikan posko utama sebagai pusat koordinasi penanganan bencana daerah-daerah terdampak bencana itu.

Juru Bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab, menyebutkan  banjir bandang bercampur lahar dingin itu disebabkan tingginya intensitas hujan di kawasan Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.

"Sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi kemudian meluap sehingga menyebabkan terjadinya banjir bandang," kata Ilham, dikutip dari Kompas.com.

Air sungai, lanjut ia, kemudian meluap hingga ke Padang Panjang dan Padang Pariaman.

Baca Juga: Penampakan Bangunan dan Rumah Rusak Akibat Banjir Lahar Gunung Marapi di Sumbar


 



Sumber : Kompas TV/Antara/Kompas.com.



BERITA LAINNYA



Close Ads x