Korban N yang mendapat serangan tiba-tiba sempat berteriak minta pertolongan. Teriakan tersebut kemudian didengar oleh seorang guru di pesantren tersebut.
Tanpa membuang waktu, rekan korban pun langsung bergegas mendatangi lokasi kejadian dan menemukan korban N sudah bersimbah darah.
"Mendapati kejadian tersebut, pengurus pesantren kemudian bergegas membawa korban ke RS Betang Pambelum untuk dilakukan pertolongan medis," tutur Budi.
Sayangnya, Budi mengatakan, meskipun sempat mendapatkan perawatan medis, nyawa korban ustazah N tidak tertolong.
"Korban kemudian dibawa ke RSUD Dorys Silvanus untuk dilakukan visum et repertum dan hasilnya korban tewas karena pendarahan hebat," ujar Budi.
Baca Juga: Kasus Mayat Dalam Sarung, Keponakan Bunuh Paman karena Sakit Hati Kerap Dimarahi Saat Jaga Warung
Sementara itu, Budi menambahkan, pihak kepolisian telah menangkap pelaku FA setelah peristiwa pembunuhan yang dilakukannya tersebut.
Kepada polisi, Budi menyebut pelaku FA mengaku kesurupan dan tidak sadar ketika melakukan pembunuhan terhadap korban ustazah N.
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.