Kompas TV regional jawa barat

RS Polri Belum Dapat Indentifikasi 7 Jenazah Remaja di Kali Bekasi, Ini Alasannya

Kompas.tv - 24 September 2024, 07:57 WIB
rs-polri-belum-dapat-indentifikasi-7-jenazah-remaja-di-kali-bekasi-ini-alasannya
Sejumlah petugas BPBD Kota Bekasi dan polisi saat melakukan evakuasi terhadap tujuh jenazah laki laki yang ditemukan mengapung di Kali Bekasi, Minggu (22/9/2024). Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur belum dapat mengidentifikasi tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Jawa Barat. (Sumber: ANTARA FOTO/Rezas Ale/foc.)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, belum dapat mengidentifikasi tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Jawa Barat.

Informasi ini disampaikan Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Herry Wijatmoko, dalam konferensi pers, Senin (22/9/2024).

"Belum (teridentifikasi) jadi kita masih Mr. X1 sampai Mr. X7. Ini mohon bantuan dari media untuk mengglorifikasikan bahwa keluarga yang  belum pulang bisa melaporkan ke tim antemortem," kata Kombes Herry.

Ia menyebut ketujuh jenazah belum dapat diidentifikasi, karena pihaknya masih mengumpulkan data antemortem dan postmortem untuk proses identifikasi.

"Kami masih mememerlukan data," ujarnya.

Ia menyebut sejauh ini sudah terdapat lima keluarga yang melaporkan data antemortem ke RS Polri.

Namun, RS Polri masih melakukan pendalaman data-data yang dilaporkan pihak keluarga terhadap lima jenazah yang dimaksud.

"Informasi dari data antermothem sudah mengarah tetapi perlu pendalaman data yang lebih detail dan lebih akurat," jelasnya.

"Seperti saya katakan tadi, ijazah yang data sidik jarinya tidak tampak. Tapi sudah mengarah," sambungnya.

Baca Juga: Kompolnas Awasi Kasus Penemuan 7 Jenazah di Kali Bekasi, Dukung Polri Usut secara Profesional

Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan kondisi tujuh jenazah yang sudah membusuk menyebabkan identifikasi tidak dapat dilakukan secara visual atu fisik

Sehingga, lanjut ia, pihaknya akan melakukan identifikasi dengan menggunakan sidik jari, gigi, DNA, maupun tanda-tanda medis.

Identifikasi secara visual tidak memungkinkan lagi, artinya kita tetap menggunakan metode primer identifier seperti sidik jari, gigi maupun DNA. Dan Secondary identifier yang meliputi properti sama  tanda-tanda medis," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, tujuh jenazah remaja ditemukan di Kali Bekasi, pada Minggu (22/9) pagi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyebut para korban diduga menceburkan diri karena takut dengan patroli polisi.

Buntut peristiwa ini, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya memeriksa sembilan anggota Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi.

"Sampai dengan saat ini, yang diperiksa itu ada sembilan anggota Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam, dalam keterangannya, Senin (23/9).

Menurut penjelasannya, pemeriksaan terhadap sembilan anggota tersebut untuk mendalami kronologi peristiwa tersebut, mulai dari informasi tawuran hingga patroli yang dilakukan.

Baca Juga: Operasi Pencarian Ditutup, Basarnas Tidak Temukan Korban Selaiin 7 Jenazah di Kali Bekasi


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x