JAKARTA, KOMPAS.TV - Istri korban penganiayaan yang diduga dilakukan polisi di Semarang, Jawa Tengah, Poniyem mengungkapkan, suaminya Darso (43), sempat menyebut adanya pemukulan yang dialaminya.
"Katanya ada pemukulan sama polisi, sama pihak oknum," kata Poniyem dalam Sapa Indonesia Malam KompasTV, Senin (13/1/2025).
"Pak Darso," lanjutnya ketika ditanya siapa yang menyebut adanya pemukulan oleh polisi.
Dia mengatakan suaminya tidak menceritakan kronologi kejadian kepada dirinya, tetapi kepada adiknya.
"Waktu itu kan nggak cerita sama saya. Ceritanya sama adiknya. Bilang katanya kalau 'Saya habis dipukulin'. Gitu saja, tapi kronologinya bilang sama adiknya," ujar Poniyem.
Baca Juga: Buntut Penganiayaan Oknum Polisi ke Satu Warga, Propam Polda DIY Periksa Anggota Polresta Yogyakarta
Dia pun meminta keadilan untuk sang suami.
"Minta keadilan (untuk korban)," ujar Poniyem.
Dalam kesempatan yang sama, penasihat hukum keluarga korban, Antony Yudha Timor, mengatakan pelaku penganiayaan sempat melakukan upaya damai dengan menawarkan sejumlah uang.
"Setelah meninggal dunia, enam oknum tadi, yang diduga melakukan penganiayaan, sempat datang ke Semarang, kemudian menawarkan uang 5 juta, tapi ditolak oleh keluarga," ungkap Antony.
Pada upaya damai kedua, pelaku menawarkan jumlah lebih tinggi, yakni Rp25 juta. Tetapi ditolak juga oleh pihak keluarga.
"Yang kedua menawarkan 25 juta, tapi nggak ketemu. Kalau yang ini, ditolak juga," terang Antony.
Upaya damai dilakukan lagi sampai tiga kali dengan jumlah sama.
"Yang ketiga itu, ibu (istri korban) ditelepon sama seseorang untuk mendatangi sebuah tempat, kemudian di tempat itu ibu datang, ternyata sudah disodori uang 25 juta," kata Antony.
Baca Juga: Polisi Diduga Aniaya Warga hingga Tewas di Semarang, Keluarga Korban Sempat Ditawari Uang 3 Kali
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.