Dia mengatakan, para pemuda yang terlibat keributan diduga merupakan anggota salah satu organisasi masyarakat (ormas).
"Praka Darma Saputra Lubis merasa terganggu, lalu mengikuti pemuda tersebut hingga sampai ke sebuah warung milik Ibu Ika Ginting yang diduga sebagai tempat berkumpulnya salah satu ormas karena warung tersebut dicat dengan warna loreng ormas tersebut," kata Dody.
Baca Juga: Misteri Hilangnya Istri Anggota TNI di Ambon: 7 Bulan Tanpa Jejak, Suami Dijatuhi Sanksi Disiplin
Praka Darma kemudian menegur tiga pemuda itu. Karena tidak terima ditegur, terjadi cekcok mulut.
“Cekcok ini menyulut emosi tiga pemuda tersebut bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap Praka Darma," kata Dody.
Dia mengungkapkan, akibat pengeroyokan, Praka Darma mengalami luka-luka. Praka Darma kemudian meminta bantuan dengan mengirim pesan ke grup Resimen Arhanud.
Tak lama berselang, puluhan personel TNI mendatangi lokasi kejadian.
Saat menyisir lokasi kejadian, menurut Dody, anggota TNI menemukan barak yang diduga tempat penguna narkoba, tak jauh dari lokasi penganiayaan.
"Rekan korban tidak menemukan pelaku di sana, dan ditemukan narkoba dan alat perlengkapan berupa alat isap sabu, sisa sabu dalam plastik, alat timbang elektrik," kata Dody.
"Sehingga terjadi pengerusakan terhadap 1 mobil Avanza dan 3 sepeda motor. Lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi barak narkoba."
Baca Juga: Penemuan Kerangka Pensiunan TNI di Dalam Rumah Gegerkan Warga Majene Sulawesi Barat
Sumber : Tribun Medan
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.