JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang pencari bekicot asal Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Kusyanto (38) menjadi korban salah tangkap warga dan anggota kepolisian, Aipda IR, Minggu (2/3/2025).
Lantas, bagaimana fakta-faktanya?
Kusyanto menyatakan dirinya tak pernah mencuri, tetapi dipaksa mengaku pencuri pada saat hari kejadian.
"Walau orang kecil, saya tidak pernah mencuri. Saya dipaksa mengaku maling, padahal saya bukan maling," ujar Kusyanto saat ditemui di rumahnya, Sabtu (8/3), dikutip dari Kompas.com.
Kusyanto juga menjelaskan apa yang terjadi kepadanya hari itu.
"Saya diapit di motor dan Pak Polisi itu duduk di belakang. Di perjalanan, kepala saya juga dipukuli disuruh mengaku mencuri pompa air diesel," ujarnya.
Baca Juga: Pencari Bekicot di Grobogan Jadi Korban Salah Tangkap, Kapolres Minta Maaf
Setelah adanya insiden ini, Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto mendatangi rumah Kusyanto, Minggu (9/3) malam untuk meminta maaf.
Ike menyampaikan apa yang dilakukannya pada saat menemui Kusyanto di rumahnya.
"Kita berbincang panjang lebar, banyak sekali, saya menanyakan bagaimana kronologi Saudara Kusyanto ini diamankan, dan lain-lain," ujar Ike dalam Sapa Indonesia Malam KompasTV, Senin (10/3).
Kepolisian juga langsung memeriksa Aipda IR dan memberikan sanksi penempatan khusus.
"Saat ini kita lakukan pemberkasan, tadi sore sudah kita laksanakan gelar, dan yang bersangkutan memang terbukti secara kode etik," terang Ike.
Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan upaya rehabilitasi terhadap korban dengan melakukan pendampingan.
Kepolisian juga membantu korban dengan kendaraan dan alat yang digunakannya untuk bekerja. Nama baik Kusyanto juga berusaha dipulihkan.
"Terkait dengan pemulihan nama baik, tadi malam juga kami kumpul, ada Pak Kades, ada Pak Kadus, ada Pak RT, kami jelaskan bahwa hasil penyelidikan kami, Saudara Kusyanto ini tidak terbukti melakukan pencurian," papar Ike.
Alasan Pelaku Menginterogasi Berlebihan
Ike mengungkapkan alasan Aipda IR melakukan tindakan interogasi berlebihan.
"Saya tanya kenapa, 'karena di sana ada massa banyak, Pak, jadi saya berlebihan'," kata Ike menirukan jawaban Aipda IR.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.