A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 225

Backtrace:

File: /var/www/html/frontend-v2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 225
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontend-v2/application/controllers/Read.php
Line: 108
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontend-v2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Nasib 7 Polisi yang Biarkan Sopir Truk Dihajar Massa Hingga Tewas di Papua

Kompas TV regional berita daerah

Nasib 7 Polisi yang Biarkan Sopir Truk Dihajar Massa Hingga Tewas di Papua

Kompas.tv - 3 Maret 2020, 19:05 WIB
nasib-7-polisi-yang-biarkan-sopir-truk-dihajar-massa-hingga-tewas-di-papua
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. (Sumber: KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Penulis : Tito Dirhantoro

PAPUA, KOMPAS TV - Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw, mengatakan ada tujuh anggota polisi yang diketahui berada di lokasi pengeroyokan Yus Yunus, sopir truk yang dihakimi massa hingga tewas di Dogiyai, Papua.

Ketujuh polisi itu diketahui tengah menjalani pemeriksaan oleh Propam Polri. Mereka dianggap lalai karena melakukan pembiaran sehingga mengakibatkan seseorang tewas.

Menurut Paulus, pihaknya memastikan pemeriksaan terhadap tujuh polisi tersebut terus berlanjut. Bahkan mereka sudah diganti dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan. 

Diketahui, dari 7 polisi tersebut, kata Paulus, salah seorang di antaranya mengemban jabatan sebagai wakapolsek.

Baca Juga: Polisi Ngaku Sulit Ungkap Kasus Pengeroyokan Sopir Truk Hingga Tewas di Papua

Opini yang terbentuk anggota kita dianggap lalai karena melakukan semacam pembiaran. Sekarang wakapolsek dan anggota semua sudah kita tarik ke Nabire dan kita ganti.

Sekarang Propam sedang menangani mereka, total tujuh orang," kata Paulus di Papua pada Selasa (3/3/2020).

Menurut Paulus, Propam Polri memeriksa tujuh petugas kepolisian itu untuk memastikan mereka menjalani standar operasional prosedur atau tidak dalam menjalani tugasnya.

Selain itu, Paulus menambahkan, pihaknya bakal terus mengusut kasus pengeroyokan Yus Yunus yang berujung hingga tewas tersebut. 

Meski demikian, kata dia, tak mudah untuk mengungkap kasus tersebut. Pasalnya, minim saksi saat kejadian pengeroyokan berlangsung. 

Paulus menjelaskan minimnya saksi dikarenakan lokasi tempat kejadian perkara berada di jalan antar kabupaten, yang di sekitarnya tidak terdapat permukiman warga.

Baca Juga: Sopir Truk Tewas Dihajar Massa di Depan Polisi Bersenjata, Ini Faktanya

"Jadi, memang tidak gampang untuk mengungkap pelakunya karena daerah itu daerah kosong, tidak ada permukiman. Perlu waktu, saya harap saudara-saudara kita yang ada di mana-mana sabar dulu karena untuk membuktikan ini memerlukan sebuah proses," kata dia. 

Seperti diketahui, tewasnya Yus Yunus, sopir truk yang dianiaya massa di Kabupaten Dogiyai, Papua, karena disangka menabrak pengemudi motor, Demianus Mote. 

Padahal, Demianus Mote yang mengendarai sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Dogiyai menuju Distrik Kamu Utara menabrak babi. 

Karena tidak dapat mengendalikan motornya, Demianus oleng ke kanan lalu terserempet bemper mobil truk yang di kemudikan Yus Yunus yang datang dari arah berlawanan, sehingga mengakibatkan Demianus meninggal di tempat kejadian.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x