Kompas TV bisnis bumn

Adhi Karya Akan Selektif Investasi Infrastruktur, Akibat Nilai Ekuitas yang Kecil

Kompas.tv - 22 April 2021, 13:04 WIB
adhi-karya-akan-selektif-investasi-infrastruktur-akibat-nilai-ekuitas-yang-kecil
Tol Bakauheni - Terbanggi Besar Paket 3 (Sumber: PT Adhi Karya (Persero) Tbk)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Nilai ekuitas yang kecil memaksa PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk mulai selektif dalam berinvestasi pada proyek infrastruktur tahun ini.

Melansir dari Kompas.com, Kamis (22/4/2021), Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menyebut nilai ekuitas perseroan saat ini sangat kecil yaitu senilai Rp 5,6 triliiun.

Nilai tersebut, Entus menambahkan, merupakan yang paling sedikit jika dibandingkan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya lainnya di bidang konstruksi.

Baca Juga: Komisaris dan Direksi Waskita Karya Dirombak, Ahmad Erani Yustika Jadi Komisaris

"Nah, ini yang membuat kami harus hati-hati dalam melakukan treatment investasi. Kalau pun kami harus masuk (investasi), tentu yang exit-nya harus mudah," tutur Entus.

Sehingga, untuk selanjutnya, Adhi Karya akan lebih mengutamakan investasi pada proyek dengan potensi menjajikan, seperti yang memiliki internal rate of return (IRR) maupun lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang tinggi.

Di samping itu, Adhi Karya juga akan menyesuaiakan pembangunan proyek infrastruktur tahun ini dengan kemampuan finansial perseroan.

Baca Juga: Abu Dhabi akan Investasi Rp145 triliun ke RI

Selain laporan nilai ekuitas kecil, laba bersih perseroan juga mengalami penurunan yang cukup drastis yakni pada level Rp 23,7 miliar.

Perolehan laba bersih tersebut terjun bebas nominalnya, sebesar 96 persen, dibandingkan tahun 2019 yang senilai Rp 665,1 miliar.

Meski begitu, kata Entus, Adhi Karya masih optimis bisa menambah laba bersih di tengah pandemi Covid-19 lewat pembuatan scenario planning (perencanaan skenario) per tiga bulan ke depan.

Baca Juga: Bisnis Ritel Merugi Selama Pandemi, Aprindo: Sepanjang 2020, Ada 5-6 Toko Bangkrut Setiap Hari

Contoh perencanaan skenario yang dilakukan adalah efisiensi untuk menutup biaya yang muncul akibat penanganan Panddemi Covid-19 di lingkungan kerja serta memanfaatkan berbagai sistem IT.

Penurunan juga terjadi pada pendapatan (revenue) perseroan sepanjang Tahun 2020 yaitu sebanyak 29,3 persen atau senilai Rp 12,3 triliun.

Adapun total aset perseroan pada Desember 2020 mencapai Rp 38 triliun atau meningkat 4,3 persen dibandingkan Desember 2019 yakni Rp 36,5 triliun.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x