Kompas TV internasional kompas dunia

Kasus Corona Global Melampaui 40 Juta, Ini Upaya Sejumlah Negara

Kompas.tv - 19 Oktober 2020, 16:44 WIB
kasus-corona-global-melampaui-40-juta-ini-upaya-sejumlah-negara
Petugas kesehatan Indonesia dengan alat pelindung melakukan tes usap untuk virus corona di Jakarta Senin, 12 Oktober 2020. (Sumber: (AP Photo / Achmad Ibrahim))
Penulis : Zaki Amrullah

TORONTO, KOMPAS TV – Penyebaran virus corona di seluruh dunia melampaui 40 juta kasus positif pada hari Senin (19/10/2020), menurut penghitungan Kantor Berita Reuters. Musim dingin di belahan bumi bagian utara memicu percepatan penambahan kasus baru Covid-19.

Penghitungan Reuters berdasarkan laporan resmi oleh masing-masing negara,  sementara sejumlah ahli epidemiologi percaya jumlah sebenarnya dari kasus positif dan kematian kemungkinan besar jauh lebih tinggi, mengingat berbagai kekurangan dalam pengujian dan potensi kurangnya pelaporan oleh beberapa negara.

Data Reuters menunjukkan laju pandemi terus meningkat.  Hanya butuh 32 hari untuk beralih dari 30 juta kasus global menjadi 40 juta, dibandingkan dengan 38 hari yang dibutuhkan dari 20 hingga 30 juta kasus positif, 44 hari antara dari 10 menjadi 20 juta kasus, dan tiga bulan yang dibutuhkan untuk mencapai 10 juta kasus dari saat kasus pertama dilaporkan di Wuhan, Cina, pada awal Januari 2020.

Rekor peningkatan infeksi baru dalam satu hari, terlihat pada akhir pekan lalu, dengan kasus virus corona global meningkat untuk pertama kalinya di atas 400.000 dalam sehari.

Ada rata-rata sekitar 347.000 kasus setiap hari selama seminggu terakhir, dibandingkan dengan 292.000 pada minggu pertama Oktober.

Amerika Serikat, India, dan Brasil tetap menjadi negara yang terkena dampak terparah di dunia. Kasus COVID-19 di Amerika Utara, Tengah, dan Selatan mewakili sekitar 47,27% atau hampir setengah dari kasus global.

Sekitar 247 kasus terlihat per 10.000 orang di Amerika Serikat. Untuk India dan Brasil, angka tersebut masing-masing mencapai 55 kasus dan 248 kasus per 10.000 orang.

Kasus baru tumbuh di lebih dari 150.000 sehari di Eropa, karena banyak negara termasuk Italia, Belanda, Jerman, Austria, Polandia, Ukraina, Siprus, dan Republik Ceko melaporkan rekor peningkatan harian dalam jumlah infeksi virus corona.

Eropa saat ini menyumbang lebih dari 17% kasus global dan hampir 22% kematian terkait dengan virus di seluruh dunia.

Upaya Sejumlah Negara Memerangi Corona 

  • Kasus virus corona di seluruh dunia akhir minggu kemarin melewati angka 39,94 juta kasus positif dengan kematian sejumlah 1.112.131 orang
  • Beberapa wilayah  Inggris diisolasi ketika Perdana Menteri Boris Johnson berusaha untuk menahan gelombang kedua infeksi melalui tindakan pembatasan lokal.
  • Prancis memberlakukan jam malam sementara negara-negara Eropa lainnya menutup sekolah, membatalkan operasi, dan mendaftarkan petugas medis siswa.
  • Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan stimulus ekonomi besar karena infeksi AS melampaui delapan juta, dengan rekor lonjakan di beberapa negara bagian.
  • Negara-negara bagian di wilayah tengah mengalami peningkatan kasus positif virus corona, dengan infeksi baru dan rawat inap meningkat mencatat rekor tertinggi.
  • Penghitungan kumulatif infeksi virus corona di India mencapai 7,43 juta kasus positif pada hari Sabtu17/10/2020, dengan jumlah infeksi aktif turun di bawah 800.000 per hari untuk pertama kalinya dalam 1,5 bulan.
  • Iran, negara Timur Tengah yang paling terpukul oleh virus corona, memperpanjang pembatasan dan penutupan di ibu kota Teheran hingga minggu ketiga pada hari Sabtu ketika jumlah kematian secara total meningkat di atas 30.000 orang.
  • Sejak pandemi dimulai, lebih dari 1,1 juta orang telah meninggal karena COVID-19, dengan tingkat kematian global berkisar sekitar 2,8% dari total kasus positif.
  • Seorang pejabat di Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan,  jumlah kematian global  dapat berlipat ganda menjadi 2 juta sebelum vaksin bisa digunakan secara luas, dan bahkan bisa lebih tinggi tanpa tindakan bersama  menahan laju penyebaran pandemi. 

(Edwin S Bimo) 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x