Kompas TV internasional kompas dunia

Aktivis Ditangkap setelah Berperan sebagai Yesus dan Mempertontonkan Penyalibannya

Kompas.tv - 7 November 2020, 12:15 WIB
aktivis-ditangkap-setelah-berperan-sebagai-yesus-dan-mempertontonkan-penyalibannya
Aksi Pavel Krisevich dalam melakukan protes di depan gedung FSB. (Sumber: Instagram@pavelkrisevich •)
Penulis : Haryo Jati

MOSKOW, KOMPAS.TV - Seorang aktivis ditangkap setelah berperan sebagai Yesus dan mempertontonkan penyalibannya.

Hal itu terjadi di Rusia saat berdemonstrasi di depan Gedung Biro Intelejen Rusia (FSB), Lapangan Lubyanska.

Aksi penyaliban tersebut dilakukan sebagai tanda dukungan terhadap tahanan politik di Rusia dan Belarusia.

Baca Juga: Semakin Terdesak, Trump Hardik Biden: Jangan Sembarang Klaim Telah Jadi Presiden

Aktivis itu adalah Pavel Krisevich. Dia mempertontonkan aksi penyaliban dan memperlihatkan dirinya sebagai Yesus.

Terlihat dia bertelanjang dada dan menyembunyikan pangkal pahanya dengan sebuah cawat.

Sementara itu dibawahnya, sejumlah file dari kasus hukum tahanan politik di bakar. Krisevich yang berusia 20 tahun akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian.

Baca Juga: Masjid Pertama di Athena setelah 200 Tahun Selenggarakan Salat Jumat

“Seorang pria dengan memakai cawat serta sneakers mulai menyalakan api, memanjat bangku di belakangnya dan mengikatkan tangannya ke salib besar untuk melakukan penyaliban. Pria itu akhirnya ditahan,” ujar sumber kepolisian dikutip dari Daily Star.

Krisevich dilaporkan telah ditahan di kantor polisi Kitai Gorod, dan akan menjalani masa tahanan selama 30 hari karena aksi protes itu.

Markas besar FSB sendiri berada di bekas gedung perusahaan asuransi Tsar, yang telah lama dikaitkan dengan cara represif KGB di era Uni Sovyet.

Baca Juga: Penghitungan Suara Pilpres AS Mendekati Akhir, Joe Biden di Ambang Kemenangan

Aksi penyaliban tersebut dilakukan tak lama setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan menderita Parkinson.

Hal itu yang kemudian membuat Putin diyakini bakal mundur dari posisinya tahun depan.

Tapi pihak Kremlin membantah kemungkinan presiden berusia 68 tahun tersebut untuk mundur.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x