Kompas TV internasional kompas dunia

Malaysia Gelar Pemilu Hari Ini, Koalisi Partai Bersaing Sengit Memperebutkan Suara Pemilih Muda

Kompas.tv - 19 November 2022, 10:30 WIB
malaysia-gelar-pemilu-hari-ini-koalisi-partai-bersaing-sengit-memperebutkan-suara-pemilih-muda
Seorang perempuan memasukkan kartu suaranya di sebuah tempat pemungutan suara di Seberang Perai, negara bagian Penang, Malaysia, Sabtu 19 November 2022. Malaysia menggelar pemilihan umum pada Sabtu. (Sumber: AP Photo/Vincent Thian)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

 

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Warga Malaysia, Sabtu (19/11/2022), mulai memberikan suaranya dalam pemilihan umum sengit yang akan menentukan apakah koalisi yang paling lama berkuasa di negara itu dapat bangkit kembali setelah kekalahan elektoralnya empat tahun lalu.

Seperti dilansir Associated Press, Sabtu, para reformis politik di bawah pimpinan tokoh oposisi, Anwar Ibrahim, sedang mengincar kemenangan kedua.

Tetapi dengan tiga blok politik utama bersaing untuk mendapatkan suara, para analis mengatakan hasilnya sulit diprediksi dan dapat mengarah pada aliansi baru jika hasilnya tidak ada yang mayoritas, atau parlemen gantung.

Tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 7:30 pagi waktu setempat di dua negara bagian di pulau Kalimantan, dan setengah jam kemudian di semenanjung Malaysia.

Lebih dari 21 juta warga Malaysia berhak memberikan suara untuk memilih wakil yang akan mengisi 222 kursi di parlemen federal dan memilih perwakilan di tiga badan legislatif negara bagian.

Komisi Pemilihan Umum memperpanjang waktu pemungutan suara dari sembilan menjadi sepuluh jam, dengan hasil yang diperkirakan akan keluar pada sore hari.

Pemilihan umum Malaysia berlangsung Sabtu, lebih dari sebulan setelah Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob membubarkan Parlemen dan mengumumkan pemilu.

Koalisi terlama di negara itu berusaha untuk mendapatkan kembali dominasinya setelah kekalahan yang mengejutkan pada tahun 2018, tetapi para reformis politik mengincar kemenangan kejutan kedua.


Baca Juga: Malaysia Bersikap Keras, Desak ASEAN Kedepankan Konsensus 5 Poin saat Berurusan dengan Myanmar

Tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim. Warga Malaysia, Sabtu (19/11/2022), mulai memberikan suaranya dalam pemilihan umum yang diperkirakan berlangsung sengit. (Sumber: Foreign Policy)

Berikut panduan mengenai pemilu Malaysia:

Sistem Pemilu

Malaysia punya sistem first-paste-the-post, jadi partai dengan suara terbanyak, tetapi belum tentu mayoritas, akan dinyatakan menang pemilu.

Pemungutan suara bersifat opsional bagi 21,1 juta warga Malaysia yang berhak memilih, naik 40 persen dari 2018.

Lebih dari 9.000 tempat pemungutan suara (TPS), yang banyak didirikan di sekolah dan pusat komunitas, akan dibuka selama sepuluh jam.

Penghitungan akan dimulai setelah TPS ditutup, dengan hasil diharapkan keluar pada malam di hari yang sama.

Untuk mencegah ketidakstabilan politik seperti yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir, anggota parlemen sekarang dilarang berpindah partai begitu mereka terpilih untuk menjabat.

Minimal 112 dari 222 kursi parlemen diperlukan untuk mayoritas sederhana.

Tiga dari 13 negara bagian Malaysia secara bersamaan akan mengadakan pemilihan lokal, meskipun beberapa negara bagian menunda pemilihan lokal hingga 2023 untuk menghindari musim hujan akhir tahun.

Musim hujan, yang sering kali membawa bencana banjir, menimbulkan kekhawatiran atas jumlah pemilih.

Sekitar 3.000 orang telah mengungsi dan badai diperkirakan terjadi di beberapa bagian negara itu pada hari pemilihan umum.

Pemerintah mengumumkan libur dua hari mulai Jumat (18/11/2022), sebuah langkah yang mereka harapkan akan memfasilitasi pemungutan suara serta meredakan kemarahan terhadap UMNO karena memaksakan pemilihan cepat.

Baca Juga: Investasi Singapura dan Malaysia di RI Besar, Bahlil: Jangan Terkecoh, Bukan Uang Mereka Semua

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad. Warga Malaysia, Sabtu (19/11/2022), mulai memberikan suaranya dalam pemilihan umum yang diperkirakan berlangsung sengit. (Sumber: Arab News)

Mereka yang Bersaing

Pertarungan utama akan terjadi lagi antara koalisi pimpinan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang telah lama berkuasa dan Pakatan Harapan yang dipimpin tokoh oposisi Anwar Ibrahim, atau Aliansi Harapan.

Perikatan Nasional, atau Aliansi Nasional, adalah kuda hitam dalam jajak pendapat.

Didorong kemarahan atas korupsi pemerintah, blok reformis Anwar mengalahkan koalisi UMNO, Barisan Nasional, atau Front Nasional, dalam pemilu 2018 yang menyebabkan perubahan rezim pertama sejak kemerdekaan Malaysia dari Inggris pada 1957.

Jajak pendapat bisa menjadi kesempatan terakhir bagi Anwar (75 tahun) untuk mencapai cita-citanya selama dua dekade ini untuk menjadi perdana menteri Malaysia.

Dia berada di penjara selama pemilu 2018 karena tuduhan sodomi yang menurut para kritikus bermotivasi politik.

Kampanye Pakatan Harapan dipimpin oleh mantan perdana menteri Mahathir Mohamad, yang menjadi pemimpin tertua di dunia pada usia 92 tahun setelah kemenangan.

Anwar diampuni tak lama kemudian dan akan menggantikan Mahathir, tetapi pembelotan menyebabkan keruntuhan pemerintahan mereka pada awal 2020 dan membawa UMNO kembali berkuasa di bawah koalisi baru yang penuh dengan saling cakar dan saling jegal.

UMNO bersiap bangkit kembali dengan kuat untuk mendapatkan kembali dominasinya sebelum tahun 2018, menggembar-gemborkan stabilitas setelah gejolak politik yang menyebabkan Malaysia punya tiga perdana menteri dalam empat tahun terakhir.

Tapi persidangan korupsi yang sedang berlangsung yang melibatkan Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi dan mantan Perdana Menteri Najib Razak membayangi partai tersebut. Najib Razak kini termenung di dalam penjara.

Sekutu UMNO yang menjadi saingan Partai Persatuan Adat Malaysia, yang dikenal sebagai Bersatu, membelot dari pemerintah Pakatan Harapan pada tahun 2020, menyebabkan keruntuhannya.

Bersatu dipimpin oleh mantan pemimpin UMNO, Muhyiddin Yassin, yang menjadi perdana menteri hanya selama 17 bulan setelah Mahathir.

Bersatu sekarang memimpin Aliansi Nasional, dengan partai konservatif Islam yang mendapat dukungan kuat di wilayah pedesaan Melayu di beberapa negara bagian.

Pada usia 97 tahun, Mahathir memimpin gerakan Melayu yang dia harap akan memenangi cukup kursi untuk menjadi perantara kekuasaan.

Tetapi analis memperkirakan kubu Mahathir sebagai underdog dan tidak akan membuat banyak kemajuan.

Baca Juga: Pengantin di Indonesia Berjoget saat Pesta Penikahan, Malah Netizen Malaysia yang Heboh

Warga Malaysia, Sabtu (19/11/2022), mulai memberikan suaranya dalam pemilihan umum yang diperkirakan berlangsung sengit. (Sumber: CNA)

Mahathir mempertahankan kursinya di pulau resor Langkawi. Popularitasnya memudar, tetapi aliansinya masih bisa membagi suara Melayu cukup untuk memberi keseimbangan dalam persaingan yang ketat.

Di seberang Laut China Selatan, banyak pihak lokal akan bertempur habis-habisan di negara bagian Sabah dan Sarawak di pulau Kalimantan.

Dengan seperempat kursi federal, kedua negara bagian itu adalah kunci kemenangan aliansi mana pun.

Baik Barisan Nasional, yang secara tradisional sejalan dengan banyak partai, maupun aliansi yang dipimpin Anwar Ibrahim, menawarkan jabatan wakil perdana menteri kepada Kalimantan untuk mendapatkan dukungan.

Beberapa analis memperkirakan Parlemen yang digantung dapat membuat aliansi baru terbentuk pascapemilu.

Parlemen yang digantung adalah situasi perolehan kursi hasil pemilu di parlemen di mana tidak ada kubu yang punya cukup kursi untuk membentuk pemerintahan.

Baca Juga: Ditangkap di Malaysia, Bos Judi Online Apin BK Tiba di Soekarno Hatta!

Para tokoh politik Malaysia. Warga Malaysia, Sabtu (19/11/2022), mulai memberikan suaranya dalam pemilihan umum yang diperkirakan berlangsung sengit. (Sumber: CNA)

Isu Utama

Masalah lapangan pekerjaan dan kebutuhan pokok ada di daftar teratas isu yang menjadi perhatian pemilih saat negara bergulat dengan meningkatnya biaya hidup, melemahnya nilai mata uang dan naiknya angka kemiskinan.

Nilai ringgit anjlok ke level terendah dalam 24 tahun terakhir terhadap dolar AS, sementara ekonomi diperkirakan akan melambat menjadi 4 - 5 persen tahun depan.

"Seruan tak terucapkannya adalah: Tunjukin uangnya! Pasca-Covid, hasil pemilu Malaysia lebih rentan terhadap pengaruh pembelian suara pemilu daripada sebelumnya," kata Bridget Welsh, pakar politik Asia Tenggara.

Tidak seperti para pesaingnya, aliansi Anwar berkampanye pada platform multiras yang menjanjikan bantuan berbasis kebutuhan, bukan berdasarkan ras.

Ini menjadi perhatian khusus bagi orang Melayu pedesaan, yang menikmati hak istimewa dalam pekerjaan, kontrak, pendidikan, dan perumahan di bawah kebijakan tindakan afirmatif yang telah berusia puluhan tahun.

Analis mengatakan para pemilih Melayu yang tidak puas dengan para pemimpin UMNO yang tercemar korupsi, malah mungkin mendukung blok Melayu Aliansi Nasional.

Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar mencakup partai yang didominasi warga China Malaysia yang lama menjadi sasaran serangan UMNO, yang memperingatkan akan dominasi ekonomi China jika menang.

Kartu liarnya adalah 6 juta pemilih baru, termasuk lebih dari 1,2 juta anak berusia 18 hingga 21 tahun yang baru memenuhi syarat setelah undang-undang menurunkan usia pemilih.

Beberapa politisi telah menggunakan video TikTok dan merekrut influencer media sosial untuk menyasar basis muda.




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x