Kompas TV internasional kompas dunia

Pemimpin Partai Politik Denmark Bakar Al Qur'an di Swedia dengan Perlindungan Polisi, Turki Murka

Kompas.tv - 22 Januari 2023, 02:38 WIB
pemimpin-partai-politik-denmark-bakar-al-qur-an-di-swedia-dengan-perlindungan-polisi-turki-murka
Pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs bernama Rasmus Paludan hari Sabtu, (21/1/2023) membakar Al-Qur'an di Stockholm, ibu kota Swedia. Di bawah perlindungan polisi Swedia, pemimpin partai Stram Kurs Denmark Rasmus Paludan membakar kitab suci umat Islam di dekat gedung Kedutaan Besar Turki. (Sumber: Daily Sabah)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

ANKARA, KOMPAS.TV - Pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs bernama Rasmus Paludan hari Sabtu, (21/1/2023) melakukan pembakaran Al Qur'an di Stockholm, ibu kota Swedia.

Di bawah perlindungan polisi Swedia, pemimpin partai Stram Kurs Denmark Rasmus Paludan membakar kitab suci umat Islam itu di dekat gedung Kedutaan Besar Turki, seperti laporan Anadolu, Minggu (22/1/2023).

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, Sabtu (21/1/2023), sebelum terjadinya pembakaran Al-Qur'an mengecam keras pemerintah Swedia yang dianggap mengizinkan pembakaran secara sengaja oleh pemimpin partai politik Denmark, seraya menegaskan rasisme serta kejahatan kebencian tidak bisa dikategorikan sebagai kebebasan berpendapat.

“Meskipun dengan segala peringatan, izin tersebut diberikan kepada orang ini. Tidak ada yang bisa menyebutnya sebagai kebebasan berekspresi dan berpendapat,” ujar Menlu Turki Mevlut Cavusoglu kepada media di Antalya, Sabtu (21/1/2023).

“Hari ini, mereka tidak diizinkan membakar buku lain, tapi ketika Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, dan bermusuhan dengan Islam, mereka segera menyebutnya kebebasan berekspresi dan berpendapat, kata Cavusoglu.

Cavusoglu menjelaskan, menurut Undang-Undang Swedia, keputusan Dewan Eropa, dan keputusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, kejahatan kebencian dan rasisme bukanlah kebebasan berekspresi dan berpendapat.

“Karena hal tersebut dapat menimbulkan kemarahan di seluruh dunia dengan cara yang sama. Kemarahan itu akan menjadi tindakan yang keji, rasis, dan penuh kebencian,” kata Cavusoglu. 

Baca Juga: Ada Demonstrasi Anti-Turki dan Bakar Al-Quran, Ankara Batalkan Kunjungan Menhan Swedia

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom menyebut tindakan itu "mengerikan". "Swedia memiliki kebebasan berekspresi yang luas, tetapi itu tidak berarti bahwa pemerintah Swedia, atau saya sendiri, mendukung pendapat yang diungkapkan," tulisnya di Twitter seperti laporan BBC, Sabtu malam.

Protes terpisah baik untuk mendukung maupun melawan Turki juga diadakan di Stockholm.



Sumber : Anadolu/BBC



BERITA LAINNYA



Close Ads x