GAZA, KOMPAS.TV – Aksi tak berperikemanusiaan tentara Israel menelanjangi tawanan pria Palestina menuai kecaman.
Shawan Jabarin, direktur organisasi hak asasi manusia Al-Haq mengaku terkejut melihat foto dan rekaman video yang beredar di media sosial yang disebutnya mengingatkan akan perlakuan terhadap para tawanan dan tahanan perang selama Perang Dunia II.
“Ini tidak manusiawi. Ini penyiksaan dan lebih dari itu, ini kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” ujar Jabarin pada Al Jazeera, Jumat (8/12/2023).
Baca Juga: Hamas Kecam Aksi Tentara Israel Telanjangi Warga Sipil Palestina: Itu Tindakan Teroris!
Ahmaed Bedier, presiden kelompok sipil United Voices for America menyebut gambar-gambar yang memperlihatkan para pria Palestina ditelanjangi itu sebagai “mengerikan”.
“Ini cara untuk mempermalukan. Ini perang psikologis yang dirancang untuk menghancurkan rakyat Palestina dan mengatakan pada mereka bahwa tidak ada tempat yang aman, termasuk tempat perlindungan dan penampungan pengungsi,” tuturnya.
Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa foto puluhan pria Palestina yang telanjang – hanya menyisakan pakaian dalam – tampaknya menunjukkan para terduga kombatan Hamas yang telah menyerah pada tentara Israel.
Pada Jumat malam, Al Jazeera melaporkan bahwa sejumlah tawanan Palestina tersebut telah dibebaskan. Salah seorang yang dibebaskan adalah seorang warga Gaza yang berprofesi sebagai penjaga toko dan tak memiliki kaitan dengan Hamas.
Baca Juga: Tidak Ada Privasi, Air, dan Pembalut: Perempuan di Palestina Terpaksa Gunakan Pil Penunda Haid
Sebelumnya, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari menyatakan, “Selama perang ini, mereka yang berada di dalam area (peperangan), keluar dari terowongan dan rumah, kami investigasi dan cek siapa yang terkait dengan Hamas dan siapa yang tidak terkait. Kami menahan dan menginterogasi mereka semua.”
Hagari tidak secara eksplisit menyinggung foto-foto pria Palestina yang ditelanjangi tersebut. Namun, ia menyebut bahwa sejauh ini ratusan terduga kombatan Hamas telah diinterogasi dan banyak yang telah menyerahkan diri selama 24 jam belakangan.
Kelompok pengawas HAM Euro-Mediterranean menyebut bahwa mereka ditangkap secara acak di utara Jalur Gaza usai tentara Israel mengepung dua lokasi penampungan pengungsi di Beit Lahiya selama berhari-hari.
Mereka disebut ditangkap dari sekolah Khalifa bin Zayed dan New Aleppo yang terafiliasi dengan badan PBB yang mengurusi pemulihan pengungsi Palestina UNRWA.
Baca Juga: Amnesty Internasional: Israel Gunakan Senjata AS saat Serang Gaza dan Bunuh 43 Warga Sipil Palestina
Sebelumnya, kelompok perlawanan Palestina, Hamas telah mengecam perlakuan tentara Israel terhadap para pria Palestina yang ditangkap. Hamas menyebut tindakan menelanjangi para tawanan itu sebagai tindakan terorisme yang dilakukan oleh tentara Israel.
Hamas menyerukan pada semua organisasi hak asasi manusia dan institusi kemanusiaan untuk mengintervensi.
Seperti diberitakan sebelumnya, foto dan rekaman video puluhan pria Palestina telanjang, hanya mengenakan celana dalam, duduk dengan tangan terikat dikelilingi tentara Israel, beredar di media sosial sejak Kamis (7/12).
Seorang jurnalis Palestina bernama Diaa al-Kahlout yang bekerja untuk media Alaraby Aljadeed, disebut ada di antara mereka yang ditangkap tentara Israel.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.