NABLUS, KOMPAS.TV - Seorang warga Amerika Serikat (AS)-Turki yang ikut demonstrasi di Tepi Barat tewas usai ditembak tentara Israel.
Perempuan berusia 26 tahun bernama Aysenur Ezgi Eygi ditembak mati tentara Israel, Jumat (6/9/2024).
Eygi yang memiliki kewarganegaraan ganda ini ambil bagian dalam demonstrasi terhadap pendudukan Yahudi illegal di kota Beita, dekat Nablus.
Baca Juga: Zelenskyy Desak Sekutu Ukraina Izinkan Penggunaan Rudal Jarak Jauh demi Tekan Rusia
Media lokal mengungkapkan Eygi tewas ditembak oleh tentara Israel.
Dilansir dari BBC Internasional, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tengah mencari tahu laporan warga asing yang terbunuh atas penembakan di area itu.
Menurut rekan demonstrannya, ini adalah pertama kalinya Eygi mengikuti demonstrasi bersama Gerakan Solidaritas Internasional, sebuah kelompok pro-Palestina.
Respons dari kedua negara Eygi pun terbelah atas kematiannya.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken hanya mengatakan itu adalah kehilangan yang tragis.
Sedangkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melabeli aksi Israel sebagai “barbar”.
Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, Eygi terbunuh oleh pasukan penjajah Israel di Kota Nablus.
Meski tak menyalahkan aksi Israel, Gedung Putih menyerukan agar penyelidikan dilakukan.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS, Matthew Miller mengatakan, pihak Washington saat ini tengah mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kematian Eygi.
Eygi dilaporkan dilarikan ke rumah sakit di Nablus usai insiden tersebut, dan dilaporkan tewas.
Kepala Rumah Sakit Rafidia Dr Fouad Nafaa, tempat Eygi dilarikan, mengonfirmasikan warga AS di pertengahan 20 tahun, telah tewas karena tembakan di kepala.
“Hari ini (Jumat), selama aktivits pasukan keamanan Israel di dekat wilayah Beita, pasukan membalas dengan tembakan ke arah pemicu utama aktivitas kekerasan yang melemparkan batu ke arah pasukan dan menimbulkan ancaman bagi mereka,” katanya dikutip dari BBC Internasional.
“IDF sedang menyelidiki laporan bahwa seorang warga negara asing tewas akibat tembakan di daerah tersebut. Rincian insiden dan keadaan di mana ia terkena tembakan sedang ditinjau,” tambahnya.
Aktivis Israel Jonathan Pollak yang juga ikut demonstrasi yang sama dengan Eygi mengatakan, ia mendengar dua tembakan peluru tajam.
Baca Juga: Israel Tarik Pasukan dari Jenin Usai Operasi Militer Sembilan Hari
“Saya menemukannya terbaring di tanah, di samping pohon, darah mengalir dari kepalanya,” kata Pollak.
“Saya mencari nadinya, saya mendengar nadi yang lemah kami pun memanggil ambulans. Kami pun mengevakuasinya dari pusat medis desa, dan dokter ikut dengan ambulans, mereka mencoba melakukan resusitasi kepadanya, namun gagal,” sambungnya.
Pollak pun mengatakan pembunuhan itu kini disorot karena Eygi adalah warga AS.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.