Kompas TV internasional kompas dunia

Terungkap, Bandara Reagan Ramai dan Kompleks, Para Pilot Telah Lama Khawatirkan Risiko Kecelakaan

Kompas.tv - 31 Januari 2025, 10:50 WIB
terungkap-bandara-reagan-ramai-dan-kompleks-para-pilot-telah-lama-khawatirkan-risiko-kecelakaan
Polisi dan kapal penjaga pantai terlihat di sekitar lokasi puing pesawat di Sungai Potomac dari Bandara Nasional Ronald Reagan Washington, Kamis, 30 Januari 2025, di Arlington, Virginia. (Sumber: Foto AP/Jose Luis Magana)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

Pilot Garda Nasional Angkatan Darat AS yang sudah pensiun, Darrell Feller, mengatakan tabrakan mematikan itu mengingatkannya pada sebuah insiden yang dialaminya satu dekade lalu ketika ia menerbangkan helikopter militer di sepanjang Sungai Potomac dekat Bandara Nasional Ronald Reagan.

Seorang pengawas lalu lintas udara menyarankannya untuk waspada terhadap pesawat jet yang akan mendarat di Landasan Pacu 3-3. 

Feller mengatakan, dia tidak dapat melihat pesawat yang datang, karena adanya lampu-lampu kota dan mobil-mobil di jembatan yang berada di darat. Ia segera turun, meluncur hanya 50 kaki di atas air untuk memastikan pesawat yang turun akan lewat di atasnya.

"Saya tidak dapat melihatnya. Saya kehilangan dia di tengah lampu kota,” Feller, yang pensiun dari Angkatan Darat pada tahun 2014, Kamis (30/1). “Itu benar-benar membuat saya takut.”

Pengalaman Feller sangat mirip dengan apa yang menurut para ahli mungkin terjadi pada awak helikopter Angkatan Darat pada Rabu sesaat sebelum pukul 9 malam saat mereka terbang ke selatan di sepanjang Sungai Potomac dan bertabrakan dengan Penerbangan 5342 American Airlines yang mendarat di Landasan Pacu 3-3.

Saat pesawat American Airlines mendekati bandara, pengontrol lalu lintas udara bertanya kepada pilotnya apakah mereka dapat mendarat di Landasan Pacu 3-3, dan bukan di landasan pacu utara-selatan yang lebih panjang dan lebih sibuk. Pilot pesawat kemudian menuju tepi timur Sungai Potomac sebelum kembali ke sungai untuk mendarat di landasan 3-3.

Baca Juga: Atlet, Mahasiswa, Pemburu, dan Tentara Termasuk di Antara Korban Tewas Tabrakan Pesawat di AS

Kurang dari 30 detik sebelum kecelakaan, pengontrol lalu lintas udara bertanya kepada helikopter Angkatan Darat apakah mereka melihat pesawat American Airlines, dan pilot militer itu menjawab bahwa dia melihatnya. Pengontrol lalu mengarahkan Black Hawk untuk melintas di belakang pesawat tersebut. Beberapa detik setelah transmisi terakhir itu, kedua pesawat dan helikopter itu bertabrakan.

Feller, yang bertugas sebagai instruktur pilot untuk Garda Nasional Washington D.C., mengatakan bahwa ia memiliki beberapa aturan bagi pilot baru untuk menghindari tabrakan seperti itu. 

Ia memperingatkan mereka untuk tetap berada di bawah batas ketinggian 200 kaki yang diamanatkan untuk helikopter. Dan ia mendesak mereka untuk waspada terhadap pesawat yang mendarat di landasan 3-3 karena mereka bisa sulit dilihat.

"Lampu pendaratan pesawat itu tidak diarahkan langsung ke Anda," kata Feller, seraya menambahkan bahwa lampu-lampu itu juga sering tertukar dengan lampu yang ada di gedung dan mobil di darat.

Bukan Kecelakaan Mematikan Pertama

Kecelakaan hari Rabu itu mengingatkan pada tabrakan mematikan pada tahun 1949, saat wilayah udara Washington jauh lebih sepi. Sebuah pesawat penumpang yang sedang mendekati Bandara Reagan bertabrakan dengan sebuah pesawat militer, sehingga menjatuhkan kedua pesawat ke Sungai Potomac dan menewaskan 55 orang. 

Saat itu, kecelakaan tersebut adalah insiden udara paling mematikan di AS.

Jack Schonely, seorang pensiunan pilot helikopter Departemen Kepolisian Los Angeles, mengatakan bahwa dia pernah menjadi penumpang dalam penerbangan helikopter melalui Washington D.C. dan selalu merasa heran dengan betapa rumitnya penerbangan itu bagi para pilot.

“Ada dua bandara besar (di Washington D.C). Ada beberapa area terbatas. Ada pembatasan ketinggian. Pembatasan rutin, dan banyak lalu lintas udara,” katanya. “Banyak yang terjadi di area yang sempit itu,” ujarnya.

Robert Clifford, seorang pengacara penerbangan, mengatakan pemerintah AS harus menghentikan sementara penerbangan helikopter militer di wilayah udara yang digunakan oleh maskapai penerbangan komersial di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan.

"Saya tidak habis pikir betapa jelasnya bahwa ini adalah kecelakaan yang dapat dicegah dan ini seharusnya tidak pernah terjadi," kata Clifford. "Sudah ada diskusi selama beberapa waktu tentang kemacetan yang terkait dengan (kepadatan) itu dan potensi bencana. Dan kami melihatnya kembali tadi malam," tambahnya.


 




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x