Kompas TV kolom opini

Indonesia di Puncak Dunia dan Peran-Peran di G20

Kompas.tv - 17 November 2022, 06:50 WIB
indonesia-di-puncak-dunia-dan-peran-peran-di-g20
Presiden Joko Widodo berbicara dalam sesi 3 pertemuan KTT G20 di Nusa Dua, Bali. (Sumber: ANTARA PHOTO/FIKRI YUSUF/FR)

Maka KTT tahunannya, berkembang menjadi forum utama untuk membahas ekonomi serta masalah global mendesak lainnya. Pertemuan bilateral di sela-sela KTT terkadang menghasilkan kesepakatan internasional yang besar.

Pertanyaan Utama

Pertanyaan utama yang harus dijawab dalam KTT saat ini adalah bagaimana negara-negara anggota G20 dapat sungguh-sungguh bekerja sama dan bekerja untuk bersama demi membangun masa depan yang lebih stabil.

Pertanyaan itu menjadi terasa semakin kuat mencari jawabannya di tengah krisis dunia dan perpecahan geopolitik saat ini.

Ketidakhadiran Presiden Putin, misalnya, menjadi salah satu tanda kuatnya persaingan dan perpecahan geopolitik, terlebih setelah perang Ukraina.

Tentu saja, ketidakhadiran pemimpin Rusia itu, tidak otomatis mengurangi bobot KTT. Ibarat masakan, ada rasa yang kurang, tapi tetap enak dan bergizi.

Apalagi hadir Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping. Kehadiran mereka, memberikan setitik harapan terwujud-nyatanya tema KTT “Recover Together, Recover Stronger.”

Kita katakan "setitik" harapan, karena kedua negara itu saat ini dalam tingkat hubungan yang tidak baik. Kedua negara sejak terlibat perang dagang (dimulai oleh Presiden Donald Trump).

Kata Pawel Paszak (Warsaw Institute, 5 Agustus 2021), Washington lah yang melihat pertumbuhan kuantitatif dan kualitatif kekuatan China sebagai tantangan utama abad ke-21. Maka AS memulai persaingan ekonomi yang tajam dengan Beijing.

Sebaliknya, China, melihat empat dekade sejak memulai apa yang disebut sebagai "reformasi pembukaan", khususnya tahun 2001 lalu, sebagai “window of opportunity” (jendela peluang) yang memungkinkan kemajuan keuangan yang besar. Kata pemimpin China, "Inilah saat dan momentum bagi kita."

Maka kata Pawel Paszak, perang dagang AS-China adalah alat untuk persaingan antara dua kekuatan besar –Amerika Serikat dan China– yang kemungkinan akan mendominasi paruh pertama abad ke-21.

Tujuan Washington adalah mempertahankan keunggulannya di sektor industri dan jasa teratas sambil menawarkan skema perlindungan yang lebih baik kepada bisnis domestik dan akses yang lebih simetris ke pasar China.

Persaingan ego dua kekuatan besar di kawasan Indo-Pasifik, telah pula menarik sekutu-sekutu AS di kawasan -Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura- ke dalam mandala kompetisi strategik dengan China.

Apalagi kalau ditambah sikap dan kebijakan AS atas Taiwan. Maka pemerintah Joe Biden pernah menyebut bahwa mengelola hubungan Amerika dengan Beijing merupakan "tes geopolitik terbesar abad ke-21."

Itulah sebabnya, pertemuan bilateral antara Joe Biden dan Xi Jinping, tidak hanya menarik tapi penting.

Tentu, Indonesia sebagai presidensi G20 sangat berharap bahwa hasil pertemuan mereka akan sungguh memberikan sumbangan berarti bagi terealisasinya “Recover Together, Recover Stronger."

Indonesia yang memegang presidensi pun, akan berusaha sekuat tenaga menjadikan hajatan KTT G20 ini, ingin memberikan sumbangan besar bagi "pemulihan perekonomian global dan kokohnya kembali kerja sama multilateral." Selain, tentu, ingin juga meningkatkan profil internasional Indonesia.

Keinginan semacam itu, tidak berlebihan. Sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia -China, India, AS, dan Indonesia- Indonesia tidak hanya ingin lebih berperan di dunia, tetapi juga lebih diperhitungkan karena memberikan sumbangan besar bagi terciptanya perdamaian dunia.

Indonesia tidak hanya ingin berperan besar di Asia Tenggara (ASEAN) tetapi juga di dalam percaturan dunia yang lebih luas dan besar lagi.

Semoga lewat hajatan KTT G20 ini, peran serta dan sumbangan Indonesia bagi penciptaan harmoni dunia, stabilitas dan keberlanjutan perekonomian dunia, dan perdamaian dunia menjadi semakin nyata.

Dan, KTT G2O Bali, benar-benar mampu menumbuhkan kesadaran sejati para pemimpin dunia akan arti pentingnya kerja sama dan bekerja bersama untuk merawat dunia ini.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x