Kompas TV nasional update corona

Epidemiolog Minta Masyarakat Tetap Waspadai Varian Omicron XE: 10 Persen Lebih Menular

Kompas.tv - 6 April 2022, 16:07 WIB
epidemiolog-minta-masyarakat-tetap-waspadai-varian-omicron-xe-10-persen-lebih-menular
 Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan kemunculan Covid-19 varian Omicron XE perlu diwaspadai. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Desy Afrianti

"Atas dasar itulah, saya berprinsip lebih baik melakukan upaya mitigasi, dan sikap kehati-hatian," ujarnya.

Lebih lanjut, Dicky mengaku setuju dengan sikap pemerintah fenomena mudik ini perlu disikapi dengan kewaspadan tinggi.

Pasalnya, meski pandemi di tanah air sudah terkendali, namun Dicky mengingatkan bahwa Covid-19 masih tetap ada.

"Saya setuju dengan sikap pemerintah bahwa arus mudik lebaran ini menjadi ujian untuk tetap waspada," ucapnya.

"Kalau bicara pandemi ini kan ada di WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), dan WHO mengatakan ini masih akut dari pandemi, artinya kita belum lewat masa kritis," katanya.

Baca Juga: Omicron Bermutasi Munculkan Varian XE, Lebih Berbahaya?

Varian Omicron XE belum terdeteksi di Indonesia

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian Omicron XE sampai saat ini belum ditemukan di Indonesia.

"Walaupun BA.1 dan BA.2 sudah ditemukan di kita, namun gabungannya saat ini belum, semoga saja kita tidak mendeteksinya. Kalaupun mendeteksinya, sama seperti negara lain, diharapkan tidak memberikan dampak ataupun tingkat keparahan," ujarnya.

Meski demikian, Nadia meminta masyarakat tetap perlu waspada, terlebih pemerintah kini telah melonggarkan sejumlah aturan, teramasuk diperbolehkannya mudik Hari Raya Idul Fitri 2022.

"Dan yang menjadi tatangan di Indonesia, ini adalah kegiatan mudik Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2022. Tentunya ini berbeda dengan Inggris kan tidak ada kegiatan yang mobilisasi besar," ungkapnya.

"Ini artinya yang harus kita waspadai dengan memperhatikan kondisi negara lain, serta yang terjadi di kita. Ini merupakan pelonggaran pertama yang cukup memiliki tantangan yang besar, di mana masyarakat yang mudik diprediksi bisa sampai dua kali lipat, 80 juta orang," kata Nadia.

Di sisi lain, pemerintah akan selalu memantau dan menggunakan data terkini dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berbagai penyesuaian kebijakan.

Baca Juga: Menkes Sebut Kasus Subvarian Omicron BA.2 Sedang Tinggi di Eropa, Bagaimana di Indonesia?




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x