Kompas TV nasional peristiwa

Waspada! BNPB Sebut Frekuensi Tanah Longsor Kabupaten Bogor Tertinggi di Indonesia

Kompas.tv - 10 Oktober 2022, 18:39 WIB
waspada-bnpb-sebut-frekuensi-tanah-longsor-kabupaten-bogor-tertinggi-di-indonesia
BNPB menyebut Kabupaten Bogor merupakan daerah dengan frekuensi bencana hidrometeorologi tertinggi di Indonesia, khususnya tanah longsor. (Sumber: Tangkapan layar)

“Memang di Jawa bagian barat, seperti DKI, Jabodetabek, itu juga cukup intens, dalam kurun 3 sampai 9 Oktober ini ada tujuh kali kejadian banjir yang dilaporkan ke BNPB.”

“Korban terdampak, di Kota Tangsel itu cukup signifikan, pengungsi dan terdampaknya 13 ribu,” lanjutnya.

Demikian pula dengan kejadian di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Jakarta Selatan, yang berdampak pada 4 ribu hingga 4.500 orang.

Muhari menyebut, hampir semua pihak sudah paham bahwa ada beberapa daerah aliran sungai di kawasan Jabodetabek.

Selain itu, di bagian utara sudah mengalami penurunan muka tanah, sehingga secara tidak langsung ini menjadi daerah rendah, yang sangat rentan terkena banjir.

“Kita harus ingat bahwa banjir di Jakarta saat ini bukan lagi banjir tradisional yang dulu kita selalu dengar ‘Ini banjir kiriman, ini banjir kiriman’, sekarang sudah tidak seperti itu.”

“Berkaca pada kejadian mulai banjir Latuharhari 2013, tanggul jebol di Latuharhari, kemudian yang baru-baru ini, 2020, Halim terendam, yang tidak ada hubungannya dengan kondisi di hulu,” tegasnya.

Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Indonesia Terendam Banjir, BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 15 Oktober!

Menurut dia, kondisi-kondisi hujan lokal di Jakarta saat ini bisa berpengaruh saat intensitas hujan tinggi, dan menyebabkan genangan yang signifikan secara lokal.

“Jadi tanpa ada peningkatan debit air dari hulu pun, meskipun saat ini yang terjadi di sepanjang Ciliwung adalah banjir kiriman. Tetapi sebelumnya lebih banyak akibat hujan lokal.”

Ia menuturkan, kondisi drainase secara keseluruhan, di Jabodetabek sebagai suatu kawasan megapolitan, dengan urbanisasi kepadatan penduduk yang demikian cepat, memang harus membuat revolusi atau perubahan yang sangat signifikan.

“Dalam konteks drainase keairan dan infrastruktur perairan kita.”




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x