Kompas TV nasional politik

Survei LSI Denny JA: Kasus Ferdy Sambo Buat Kepercayaan Publik Terhadap Polri Turun 13 Persen

Kompas.tv - 19 Oktober 2022, 04:15 WIB
survei-lsi-denny-ja-kasus-ferdy-sambo-buat-kepercayaan-publik-terhadap-polri-turun-13-persen
Ferdy Sambo, Terdakwa Kasus Pembunuhan Berencana sekaligus Perintangan Penyidikan jalani sidang perdana di Pengadilan Negeri jakarta Selatan, Senin (17/10/2022) (Sumber: Puspenkum Kejaksaan Agung)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

"Kasus Ferdy Sambo ini didengar berbagai lapisan masyarakat dari tingkat usia, 94,4 persen responden di bawah 30 tahun menyatakan pernah mendengar kasus ini. Yang berusia 30 sampai 39 tahun 88,5 persen. Responden usia 40 sampai 49 tahun 89,1 persen menyatakan pernah mendengar kasus ini," ujar Ardian dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/10/2022).

Lebih lanjut Ardian menjelaskan ada lima faktor yang membuat kasus Ferdy Sambo menjadi kasus paling dramatis tahun 2022. 

Pertama, kasus ini didengar hampir seluruh masyarakat Indonesia, yaitu sekitar 87,5 persen populasi di Indonesia. Hanya 7,1 persen responden dan 5,4 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Kedua, kasus ini didengar oleh berbagai lapisan masyarakat. Mayoritas berbagai lapisan masyarakat juga mengetahui kasus ini. 

Baca Juga: Jadi Sorotan! Sambo Berikan Uang Rp1 Miliar pada Eliezer Hingga Buku Hitam yang Dibawa Sambo

Faktor ketiga kasus Sambo ini bertahan menjadi pembicaraan publik selama berbulan-bulan.

Keempat, sambung Ardian, kasus Ferdy Sambo seperti drama yang penuh isu panas dan perubahan karakter. Dari kasus polisi tembak polisi, berubah ke isu perselingkuhan.

Kemudian kasus ini bertambah kaya dengan adanya elemen obstruction of justice, suami bela istri, penyalahgunaan jabatan, juga tuduhan uang gelap judi daring, hingga uang narkoba.

"Kasus Ferdy Sambo cukup dramatis selayaknya sinetron yang populer," ujar Ardian.

Faktor terakhir kasus Ferdy Sambo membuat kasus kepercayaan pada polisi menurun 13 persen, dari 72,1 persen menjadi 59,1 persen.


 

Adapun survei ini menggunakan metode multi-stage random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Margin of error dalam survei kali ini sebanyak +/- 2,9 persen. Survei ini juga dilengkapi dengan riset data kualitatif.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x