1. Berniat di dalam hati.
2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dikeraskan suaranya, bukan lirih.
4. Ruku’
5. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”
6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat Al quran. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
7. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya
8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)
9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
11. Salam.
12. Setelah itu imam atau khotib akan menyampaikan dua kutbah.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Makassar Hari Ini Hujan
Anda bisa membaca doa atau zikir ini setelah salat gerhana bulan.
Berikut bacaan doa gerhana bulan, dilansir dari Tribun Jabar.
Rabbana ma khalaqta hadzaba ila, subhanaka fa qina 'azabannar
Artinya: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan alam ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imran: 191).
Sumber : kemenag.go.id, Tribun Jabar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.