Kompas TV nasional peristiwa

Korps Marinir Klarifikasi, Bantah Tuduhan Keluarga Lettu Laut Eko Damara yang Diduga Bunuh Diri

Kompas.tv - 20 Mei 2024, 19:08 WIB
korps-marinir-klarifikasi-bantah-tuduhan-keluarga-lettu-laut-eko-damara-yang-diduga-bunuh-diri
Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi klarifikasi terkait kematian perwira TNI Angkatan Laut (AL) Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara (31). (Sumber: Youtube Kompas TV)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Korps Marinir Republik Indonesia melakukan klarifikasi atas meninggalnya seorang perwira TNI Angkatan Laut (AL) Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara (31).

Korps Marinir membantah tuduhan pihak keluarga yang tidak percaya dengan klaim bahwa Lettu Eko Damara meninggal dunia karena bunuh diri.

Sebelumnya, pihak keluarga menyatakan ada sejumlah luka lebam yang ditemukan pada jasad korban Lettu Laut Kesehatan dr. Eko Damara.

Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) Endi Supardi mengatakan, pihaknya sudah berupaya berusaha berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk diselesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.

Baca Juga: Prajurit Marinir Gugur Ditembak KKB di Papua: Kronologi hingga Ucapan Duka Cita Panglima TNI

"Tetapi berjalannya waktu dari pihak keluarga ini mengambil langkah menggunakan atau lewat media padahal yang sebetulnya sebelumnya kami sudah menyampaikan lewat asisten kami, apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, ada hal-hal yang meragukan, ada hal-hal yang belum puas, silakan koordinasi atau datang kapanpun ke markas Korps Marinir, tetapi rupanya ini tidak ditempuh, bahkan waktu hadir di sini sudah diberikan hasil investigasi, saya kira beliaunya sudah baca, tapi dengan alasan terburu-buru kemudian kembali dan membuat statement seperti itu," kata Mayjen Endi dalam Breaking News KompasTV, Senin (20/5/2024).

Endi Supardi menyayangkan dari pihak keluarga memilih untuk menyampaikan keraguan atas meninggalnya Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara kepada media online.

"Pak Dedi (kakak dr Eko Damara-red), menyampaikan ke media online dengan pernyataan sepihak yang tidak ada koordinasi dulu dengan pihak kami, dan dalam penyampaiannya ini menurut kami itu beritanya tidak valid, banyak salah, artinya data yang disampaikan tidak benar," paparnya.

Ia mencontohkan tuduhan pihak keluarga yang tidak benar yakni tempat meninggalnya Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara adalah di kamar mandi.

"Kami dari Korps Marinir, tidak pernah menyebutkan TKP di kamar mandi, kami kejar dari siapa berita itu, beliau tidak mau menyampaikan, hanya menyampaikan dari orang yang bisa kami percaya, artinya tidak terbuka di sana. Padahal yang sesunggunya kejadian adalah di ruang kesehatan" lanjut Endi Supardi.

"Yang kedua, beliau menyampaikan di sini ada bukti lebam-lebam seperti di dekat mata, di tangan dan di punggung, kami langsung cek koordinasi seperti yang sudah hadir di Zoom ini, bahwa beliau-beliau ini sudah di sumpah baik dokter maupun perawat, bahkan saya sendiri Komandan Korps Marinir sudah di sumpah menurut agama masing-masing bahwa kami menyampaikan apa adanya, di foto tidak ada sedikit pun lebam, di pelipis dekat mata maupun di tangan, di sana foto saat dimandikan juga sudah ada dan sudah kami kirimkan," paparnya.

Selain itu, Endi Supardi mengatakan ada bukti tambahan yang mengarah bahwa Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara diduga bunuh diri yakni berupa note atau catatan di handphone milik Lettu Eko.

Diberitakan sebelumnya, seorang perwira TNI Angkatan Laut (AL) Lettu Laut Kesehatan dr Eko Damara (31) ditemukan meninggal dunia di Poskotis Satgas Mobile, RI-PNG Yonif 7 Marinir, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 27 April 2024 lalu.

Baca Juga: Keluarga Tak Percaya Lettu Eko Damara Bunuh Diri: Ada Luka Lebam dan Sundutan Rokok di Tubuh Korban

Korban yang merupakan prajurit TNI AL asal Sumatera Utara itu disebut meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara menembakkan kepalanya menggunakan senjata api.

Namun, pihak keluarga tidak percaya dengan klaim bahwa korban meninggal dunia karena bunuh diri. Pasalnya, ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan oleh pihak keluarga korban.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x