Kompas TV olahraga kompas sport

Paralimpiade Tokyo 2020: Mengenal Goalball, Olahraga Khusus Atlet Tuna Netra

Kompas.tv - 25 Agustus 2021, 19:34 WIB
paralimpiade-tokyo-2020-mengenal-goalball-olahraga-khusus-atlet-tuna-netra
Goalball, salah satu olahraga Paralimpiade Tokyo 2020 yang diperuntukkan untuk atlet tuna netra. (Sumber: Twitter @Paralympics)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Paralimpiade Tokyo 2020 resmi dibuka Selasa (24/8/2021) malam. Hari ini, para atlet telah mulai bersaing untuk memperebutkan medali bagi negaranya.

Berbeda dengan Olimpiade, Paralimpiade mempunyai beberapa cabang olahraga yang khusus diperuntukkan bagi beberapa kelas.

Salah satunya adalah olahraga goalball atau bola gawang. Goalball merupakan olahraga yang khusus untuk penyandang tuna netra baik putra maupun putri dengan mengandalkan keterampilan, kecepatan dan akurasi.

Olahraga ini dimainkan oleh 2 tim yang terdiri dari 3 pemain yang secara bergantian menyerang dan bertahan.

Goalball dimainkan dalam waktu 2 x 12 menit, dan setiap tim bisa melakukan 3 kali pergantian pemain.

Goalball dimainkan dengan cara pemain melemparkan bola seberat 1,25 kg ke arah gawang lawan yang berukuran 18 meter x 9 meter.

Baca Juga: Bentuk Solidaritas, Bendera Afghanistan Tetap Berkibar di Pembukaan Paralimpiade Tokyo

Bola yang digunakan merupakan bola khusus yang di dalamnya terdapat beberapa lonceng sehingga para atlet yang bermain bisa mengetahui arah bola tersebut datang.

Bola yang berhasil melewati garis dan masuk gawang akan dihitung sebagai poin. Tim yang lebih banyak mencetak poin hingga waktu permainan berakhir akan dinyatakan sebagai pemenang.

Untuk menciptakan permainan yang adil, semua pemain akan menggunakan penutup mata sehingga pemain yang tidak memiliki kebutaan total tidak diuntungkan.

Selain itu, untuk memastikan bahwa pemain dapat mendengar semua yang terjadi dan menyerap intensitas atmosfer dengan baik, penonton harus benar-benar diam selama permainan berlangsung.

Dalam olahraga goalball, setiap pemain memiliki teknik unik dalam melempar – beberapa bahkan melepaskan bola di antara kaki mereka dengan punggung menghadap lawan.

Di Paralimpiade, salah satu lemparan terkencang yang pernah dicatatkan mencapai 60 kilometer per jam.

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo 2020 Dibuka Hari Ini, Berikut 23 Nama Atlet Indonesia yang Bertanding

Goalball diciptakan pada tahun 1946 oleh Hanz Lorenzen dari Austria dan Sepp Reindle dari Jerman, dalam upaya untuk membantu rehabilitasi veteran perang yang mengalami kebutaan.

Selama tahun 1950-an dan 1960-an, permainan berkembang menjadi olahraga yang lebih kompetitif karena pemain menjadi lebih terampil dalam menyerang dan bertahan sehingga menemukan cara baru untuk menembus batas.

Goalball pertama kali dipertandingkan di Paralimpiade Toronto 1976 untuk kelompok putra. Sedangkan untuk kelompok putri, goalball pertama kali dimainkan pada New York Games tahun 1984.

Pada Paralimpiade Rio 2016 lalu, Lithuania menjadi peraih medali emas untuk kelompok putra. Sementara itu, Turki menjadi juara di kelompok goalball putri.

Dalam sepanjang sejarah Paralimpiade, Amerika Serikat menjadi negara tersukses dalam olahraga goalball dengan total medali 3 emas, 5 perak dan 4 perunggu.


Baca Juga: Menpora Tidak Bebankan Target Medali, Wakil Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 Diminta Main Lepas

 




Sumber : Independent/ABC/Goalball.sport/Paralympics


BERITA LAINNYA



Close Ads x