Kompas TV regional berita daerah

Warga Gili Trawangan Keluhkan Tarif Air PDAM yang Baru: Ya Allah, dari Mana Uang Segitu Banyak?

Kompas.tv - 8 Februari 2022, 14:06 WIB
warga-gili-trawangan-keluhkan-tarif-air-pdam-yang-baru-ya-allah-dari-mana-uang-segitu-banyak
Foto ilustrasi pulau wisata Gili Trawangan di masa sebelum pandemi. (Sumber: Kompas.tv/Vyara)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Iman Firdaus

Sebagai masyarakat kecil, saya tidak mampu… Yang lama jauh lebih murah dan semoga yang lama selalu tetap aktif,” tutur warga lainnya.

Ini mahal banget. PT BAL harga meternya 2 juta. Trus harga air untuk masyarakat cuma 18ribu,” komentar warga lainnya.

Sekadar informasi, sebagian besar warga dan pengusaha yang tinggal di pulau wisata tanpa sungai dan mata air ini mengandalkan pasokan air tawar hasil penyulingan air laut atau desalinasi dari perusahaan penyuplai air tawar atau air bersih.

Untuk kebutuhan air keseharian, juga kebutuhan para wisatawan, warga mengandalkan air tawar yang disuplai oleh GNE/BAL, perusahaan penyuplai air bersih yang selama ini beroperasi di Gili Trawangan sejak tahun 2011.

Baca Juga: Pandemi Tak Kunjung Usai, Kolam Renang Jadi Kolam Ikan di Gili Trawangan

Untuk pemasangan atau penyambungan pipa air dan harga air, GNE/BAL memberlakukan tarif yang berbeda. 

Untuk biaya penyambungan pipa, dikenakan tarif Rp2 juta. Sementara, tarif air per m3 yang dibagi dalam tiga kategori itu juga memiliki harga yang berbeda. Untuk kategori Sosial yang mencakup masjid dan mushola, GNE/BAL tidak mematok tarif alias gratis. Kategori Rumah Tangga memiliki tarif Rp18.000 per m3. 

“Jika Rumah Tangga menggunakan lebih dari 6 m3 per bulan, maka akan dikategorikan ke tarif Bisnis. Karena jika lebih dari 6 m3, artinya mereka juga menggunakan air untuk bisnis, seperti homestay dan sebagainya. Penggunaan normal (kategori) Rumah Tangga adalah 3 – 4 m3 per bulan,” jelas Direktur Utama PT BAL John Matheson saat dihubungi KOMPAS.TV pada Senin (7/2).

Sementara untuk kategori bisnis, tarifnya terbilang lebih tinggi ketimbang yang ditawarkan perusahaan penyuplai air tawar yang baru, yakni Rp41.500. Harga ini sudah termasuk diskon akibat pandemi Covid-19 dari tarif semula sebesar Rp46.500.

Selain harga pemasangan pipa yang mahal, warga juga diributkan soal kabar bahwa PT GNE/BAL, perusahaan penyuplai air bersih yang selama ini beroperasi di Gili Trawangan, akan ditutup. John Matheson mengaku mendengar kabar tentang penutupan usahanya dari salah seorang pelanggannya. Namun, ia sendiri belum menerima pemberitahuan secara resmi terkait kabar itu.

“Dari yang saya dengar dari pelanggan kami, mereka mencoba menutup (operasional) kami,” tutur Matheson pada  tanpa menyebut siapa "mereka" yang dimaksud. 

“Tapi saya tidak tahu atas dasar apa? Dan saya belum menerima pemberitahuan resmi,” pungkasnya.

Baca Juga: Ada Pembangunan Instalasi Desalinasi Air Laut di Pantai, Krisis Lingkungan Ancam Gili Trawangan

Adapun perusahaan penyuplai air tawar yang baru itu terkait dengan pembangunan reservoir atau penampungan air di pantai utara Gili Trawangan yang pembangunannya telah berlangsung sejak akhir tahun 2021 dan masih berlangsung hingga kini.

Pembangunan reservoir yang dilakukan oleh PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) di area sempadan pantai ini menimbulkan kontroversi karena dianggap merusak lingkungan.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x