Kompas TV regional sulawesi

Batuan Material Erupsi Gunung Ruang Terlontar hingga 7 Kilometer, Badan Geologi Perluas Jarak Aman

Kompas.tv - 30 April 2024, 12:53 WIB
batuan-material-erupsi-gunung-ruang-terlontar-hingga-7-kilometer-badan-geologi-perluas-jarak-aman
Gunungapi Ruang kembali mengalami erupsi pada hari Selasa (30/4) pukul 01.30 WITA (Sumber: bnpb.go.id)
Penulis : Dian Nita | Editor : Iman Firdaus

MANADO, KOMPAS.TV -  Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperluas jarak aman dampak erupsi Gunung Ruang menjadi 7 kilometer.

Sebelumnya, berdasarkan rilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, masyarakat di sekitar Gunung Ruang diimbau untuk tidak beraktivitas di jarak 6 kilometer dari pusat kawah.

Penyelidik Bumi Madya Badan Geologi, Hetty Triastuty pun memperluas jangkauan jarak aman menjadi 7 kilometer dari pusat kawah aktif.

"Masyarakat yang bermukim di wilayah pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 7 km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar adius 7 km," kata Hetty dalam Breaking News Kompas TV, Selasa (30/4/2024).

Baca Juga: Gunung Ruang Meletus Lagi Pagi Ini, Warga Diimbau Waspada Awan Panas hingga Tsunami

Hetty mengatakan, perluasan tersebut dilakukan berdasarkan pengamatan dampak lontaran batuan material erupsi Gunung Ruang hingga 7 kilometer.

"Berdasarkan apa yang kami amati perkembagan Gunung Ruang semalam dini hari tadi bahwa memang batuan material erupsi mencapai darerah yang cukup jauh radiusnya. Jadi dengan mempertimbangkan hal itu kami memundurkan kembali bahwa ada perbaikan perluasan jadi 7 km," tutur Hetty.

Diketahui, Gunung Ruang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara mengalami erupsi pada 30 April 2024 pukul 01.30 WITA dengan ketinggian kolom abu vulkanik mencapai 2 kilometer.

Menurut laporan Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), pada saat letusan terjadi, suara gemuruh yang cukup kencang terdengar dari Pulau Tagulandang saat Gunungapi Ruang kembali bererupsi.

"Secara visual tampak adanya lontaran lava pijar membumbung ke angkasa disertai material vulkanik dan membuat langit berwarna merah menyala disertai petir yang menyambar-nyambar dan merupakan bagian dari gejala vulkanologi," kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Sementara itu, BNPB juga mencatat hujan batu dan kerikil juga kembali terjadi termasuk gempa yang dirasakan saat erupsi berlangsung.

Baca Juga: Gunung Ruang Meletus Lagi, Bandara Sam Ratulangi Kembali Ditutup Sementara

"Hujan batu dan kerikil ini dilaporkan memiliki cakupan yang lebih luas jika dibanding dengan erupsi yang terjadi pada 17 April 2024 lalu," lanjutnya.

Posko Tanggap Darurat yang didirikan di Desa Apengsala dengan radius 7 kilometer di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) pun terdampak oleh hujan batu dan kerikil ini. Kondisi mereda pada pukul 07.55 WITA.


 

"Demi alasan keamanan dan keselamatan, jaringan listrik di Pulau Tagulandang telah dipadamkan. Sinyal telekomunikasi lemah sehingga hal itu sedikit menjadi kendala koordinasi di lapangan," ucap Abdul.

Pada Selasa pukul 08.35 WITA, PVMBG melaporkan erupsi gunung ruang kembali terjadi dengan ketinggian kolom abu vulkanik mencapai 5 kilometer.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x