"Memberikan laporan atau menyampaikan salah satu anggota keluarganya ciri-cirinya kemungkinan salah satunya," sambungnya.
Ia menyebut, sejumlah data maupun benda yang diberikan oleh keluarga tersebut akan membantu proses identifikasi terhadap jenazah korban.
Adapun proses identifikasi tersebut meliputi pencocokan rekam medis, gigi, sidik jari, DNA maupun properti yang digunakan korban.
"Dari situlah kita akan cocokkan dengan data di postmortem," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, tujuh jenazah ditemukan mengapung di Kali Bekasi pada Minggu (22/9) pagi.
Ketujuh jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki dan masih remaja.
Tujuh jenazah tersebut dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Keramat Jati untuk dilakukan identifikasi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menduga para korban menceburkan diri karena takut dengan patroli polisi.
"Menurut informasi sekilas, ini adalah salah satu yang kemarin malam yang sudah bisa diambil keterangan, memang mereka menceburkan diri ke sungai, karena adanya ketakutan patroli yang lewat atau yang menegur," kata Karyoto, Minggu.
"Menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh Propam," sambung Irjen Karyoto.
Ia pun berjanji akan membuka seluruh penyelidikan kasus tersebut.
Baca Juga: 7 Jenazah di Kali Bekasi Diduga Lompat Hindari Patroli, Polisi Sebut Belum Semua Korban Ditemukan
Sumber : Kompas TV/Kanal Youtube Kompas.com.
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.