Kompas TV bisnis ukm

Kunang Jewelry Shop: Manfaatkan Limbah Logam Jadi Cuan

Kompas.tv - 21 Oktober 2022, 08:57 WIB
kunang-jewelry-shop-manfaatkan-limbah-logam-jadi-cuan
Kunang Jewelry Shop (Sumber: Freepik/Satura86)
Penulis : Ristiana D Putri | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah gempuran zaman yang semakin berkembang, sudah seharusnya pegiat bisnis melakukan inovasi. Hal ini dilakukan agar produknya bisa memiliki nilai atau sesuatu yang berbeda dari kompetitornya.

Inovasi pun bisa dimulai dari hal-hal terdekat. Dian Suri H., Founder dan Designer Kunang Jewelry Studio, dalam siniar CUAN edisi Cerita Bisnis bertajuk “Cerita Bisnis: Kunang Jewelry Shop” menceritakan pengalamannya membuat perhiasan dari bahan baku sampah.

Perhiasan kerap diasosiasikan dengan harga yang mahal. Selain itu, ternyata limbah yang dihasilkan pun cukup banyak. Itu sebabnya, Kunang Jewelry Studio memanfaatkan limbah logam kuningan dan mengubahnya jadi perhiasan dengan harga terjangkau.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menentukan Tujuan Hidup?

Mengolah Sampah jadi Perhiasan

Dian mulai mengembangkan bisnis ini sebab latar belakangnya sebagai jewelry designer selama dua belas tahun.

Setelah mengunjungi pertambangan batu mulia secara langsung, salah satu hal yang menjadi kekhawatirannya adalah supply chain, yaitu proses dari pengambilan bahan baku hingga pembuatannya. 

Bahkan, menurutnya, limbah perusahaan sudah jadi masalah internasional. Melihat dari proses produksinya, ia pun jadi terinspirasi sebab, “Semakin dalam di industrinya jadi semakin paham tentang kondisi-kondisi yang ada di perhiasan sendiri.”

Dari kekhawatirannya itu, Dian pun bergegas merekrut dua orang lainnya karena merasa kurang paham dunia bisnis. Dua orang itu pun memiliki spesialisasi yang berbeda, yaitu pemasaran dan bisnis serta legal dan administrasi.

“Legal lebih ke arah legal dan administrasi, di situ kita mulai eksperimen bahan. Kita cari alternatif material lain. Kita cari biar nanti produknya bukan artisan, bukan produk massal tapi tetep bisa diproduksi,” pungkasnya

Sebelum bertemu dengan logam, Dian mengaku melakukan banyak eksperimen dengan material lainnya. Wanita ini menambahkan, “Eksperimen beberapa logam yang sampahnya banyak. Cukup lama eksperimen selama satu sampe satu setengah tahun.”

Baca Juga: Untung Rugi Investasi Tas Branded

Yang Membedakan dengan Logam Biasa?

Dian menuturkan alasan mengapa ia memilih material logam, “Logam itu salah satu material alami yang bisa di-recycle terus-terusan.”

Tak hanya itu, penggunaannya pun cenderung sangat masif karena merupakan salah satu material perkembangan teknologi. “Lebih mudah mencarinya,” pungkasnya.

Limbah logam sendiri memiliki dua jenis, yaitu berkarat dan tidak berkarat. Sebagai bahan material perhiasannya, Dian memilih yang kedua karena tidak mengandung besi. Meski begitu, limbah jenis ini akan tetap memicu oksidasi.

Baca Juga: Pentingnya Kebutuhan Spiritual untuk Menghadapi Perubahan Dunia

Program Kunang Jewelry

Dalam mempromosikan kepedulian terhadap limbah logam, Kunang Jewelry juga melakukan beberapa program kerja sama. Misalnya, Lepas, yang bekerja sama dengan Lapas Denpasar, yaitu mengubah barang berbahan dasar logam, seperti kunci, untuk diubah menjadi perhiasan.

Wanita ini pun juga pernah membuat program dengan tagar #PemulungKece sebagai bentuk sosialisasi. Dian menjelaskan lebih lanjut, “Kita ajak pemulung dan bank sampah di sekitar bank sampah untuk bekerja sama.”

Jadi, daripada mengumpulkan sampah logam sendiri, Dian mengajak pemulung untuk bekerja sama agar lahan pekerjaan mereka tak diambil.

Sebab, menurut Dian, “Pemulung bukan profesi yang hina, mencoba biar jadi suatu profesi yang perlu dihormati juga dan udah membantu khalayak banyak. Mereka ngumpulin sampah juga dan membantu kita semua.”

Dengarkan cerita dari para pelaku UMKM di berbagai wilayah Indonesia hanya melalui Cerita Bisnis milik siniar CUAN di Spotify. Tak hanya itu, di sana ada pula informasi dan kiat mengelola bisnis dan keuangan yang cocok untuk menambah literasi finansialmu!

Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episodenya melalui tautan berikut https://spoti.fi/3fMSJnO

 

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x