Kompas TV internasional kompas dunia

Tak Puas dengan Hasil Pilpres, Ribuan Massa Rusak Istana Presiden hingga Mahkamah Agung di Brasil

Kompas.tv - 9 Januari 2023, 09:44 WIB
tak-puas-dengan-hasil-pilpres-ribuan-massa-rusak-istana-presiden-hingga-mahkamah-agung-di-brasil
Polisi Brasil menerjunkan helikopter untuk menjatuhkan granat kejut berisi gas air mata di pusat pemerintahan untuk membubarkan massa penyerbu Gedung Parlemen, Mahkamah Agung, serta Istana Kepresidenan Brasil Planalto Palace, Brasilia, Minggu (8/1/2023). (Sumber: Istimewa)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Desy Afrianti

BRASILIA, KOMPAS.TV - Ribuan massa merangsek dan merusak fasilitas di tiga gedung pemerintahan Brasil pada Minggu (8/1/2023) di Brasilia, menyusul kekalahan Jair Bolsonaro sebagai presiden dari sayap kanan dalam pemilu 2022.

Melansir dari media lokal The Brazilian Report, ribuan massa pendukung mantan presiden Bolsonaro itu juga melakukan tindakan kekerasan serta membuat kekacauan di Istana Kepresidenan Planalto Palace, Gedung Parlemen, serta Pengadilan Tinggi atau Mahkamah Agung Brasil.

Pendukung Bolsonaro yang disebut sebagai Bolsonarista itu dilaporkan tiba di pusat pemerintahan Brasil menggunakan lebih dari seratus bus.

Pendukung politisi sayap kanan itu menentang pelantikan Luiz Inacio Lula da Silva, yang berhaluan kiri, sebagai Presiden Brasil pada 1 Januari 2023.

Mereka lantas melakukan vandalisme dan merusak fasilitas di dalam gedung ketika para anggota Parlemen dan Mahkamah Agung di Brazil sedang dalam masa reses. Di sisi lain, Presiden Lula sedang tidak di Ibu Kota negara itu.

Kekacauan tergambarkan dalam foto dan video yang tersebar di media sosial. Perusakan dan kekacauan tersebut mirip dengan demonstrasi US Capitol di Amerika Serikat pada 6 Januari 2021.

Para perusuh itu memecahkan kaca gedung, membanting kursi dan meja, serta menghancurkan sejumlah fasilitas lain yang ada di dalam gedung.

Mereka juga merobek pintu ruangan milik Menteri Mahkamah Agung Alexandre de Moraes, yang banyak disalahkan oleh Bolsonarista karena gagal membatalkan hasil pemilu melawan Lula.

Baca Juga: Dokter Gigi Asal Brazil Pecahkan Rekor Dunia, Nonton 11 Piala Dunia Secara Langsung!

Barikade polisi kalah jumlah dan tidak bisa menghalau massa. Bahkan, kehadiran polisi tampak sangat minim dalam kericuhan di Ibu Kota Brasil itu.

Sejumlah video menggambarkan beberapa petugas kepolisian berbicara dan berfoto dengan para perusuh yang mengenakan jersey kuning serta bendera Brasil ketika kelompok radikal menyerbu bangunan publik.

Saat ini, Menteri Kehakiman di era Bolsonaro, Anderson Torres, menjadi pemimpin keamanan di Brasilia. 




Sumber : The Brazilian Report/Twitter David Adler


BERITA LAINNYA



Close Ads x